Imbas Lansia Positif Virus Corona Dipulangkan, Panti Jompo di Inggris Jadi Pusat Penyebaran Baru

10 Mei 2020, 03:45 WIB
PEMULANGAN pasien lansia yang positif corona membuat situasi Inggris semakin parah karena panti jompo menjadi pusat wabah.* /pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Dalam kondisi merebaknya pandemi Virus Corona atau covid-19, petugas medis menjadi profesi yang mengharuskan untuk membantu serta menghadapi pandemi tersebut.

Tentu keputusan terkait kesehatan pasien positif maupun supect ada di tangan para petugas medis.

Jika salah mengambil langkah, hal tersebut bukan tidak mungkin akan memperkeruh keadaan menjadi lebih parah.

Baca Juga: Mata Jadi Jalur Utama Penularan Virus Corona, 100 Kali Lebih Berbahaya dari H5N1

Dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Daily Mail, dilaporkan salah satu rumah sakit di Inggris telah melanggar hukum dengan memulangkan pasien covid-19.

Pasien yang diketahui lansia itu dipulangkan ke panti jompo, tanpa memberi tahu pengelola panti jompo bahwa mereka memiliki virus.

Imbas dari kejadian itu, saat ini dilaporkan juga bahwa pandemi merebak di panti-panti yang diketahui sangat rentan terserang infeksi virus itu.

Baca Juga: Peluang Asteroid Tabrak Bumi dan Timbulkan Petaka Global, Orbit Bumi Berubah Sedikit Bisa Berbahaya

Pengelola dan pengurus di panti-panti tersebut tidak akan menyadari bahwa mereka memiliki virus sehingga mungkin tidak mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai atau mengambil tindakan pencegahan serta pengendalian infeksi lainnya.

Nyatanya bukan hanya satu rumah sakit yang melakukan hal tersebut. Bahkan beberapa rumah sakit telah melakukan hal serupa.

Kabar tersebut disampaikan oleh Komisi Kualitas Perawatan (CQC) dan saat ini pihaknya sedang menyelidiki beberapa kasus setelah diinformasikan oleh manajer panti jompo.

Baca Juga: Harga Bitcoin Tembus Rp 150 Juta per Koin di Tengah Pandemi Corona, Belum Telat untuk Berinvestasi

"Kami telah mendengar beberapa insiden serupa dan telah mengakibatkan infeksi menyebar ke penghuni panti lainnya," kata Terroni, Kepala Inspektur Pengawas Panti Jompo.

Menurut Terroni dalam kasus ini, bahwa informasi sepertinya tidak diungkapkan oleh pihak rumah sakit, dan saat ini sedang melihat apakah rumah sakit melanggar peraturan mereka dan apakah kami dapat mengambil tindakan.

"Tentu ini adalah masalah yang sangat serius yang saat kami tangani," ucapnya.

Baca Juga: Lopinavir Ritonavir, Ribavirin, dan Interferon Beta Kemungkinan Bisa Sembuhkan Corona

Sejatinya CQC telah menerapkan sejumlah peraturan ketat di dalam undang-undang yang harus dipatuhi oleh layanan perawatan kesehatan dan orang dewasa di Inggris.

Jika ada satu pihak yang melanggar aturan tersebut. maka pihak tersebut termasuk melanggar pidana dan akan dituntut ke meja hijau.

CQC juga sedang menyelidiki apakah pasien lansia terebut telah meninggal akibat Virus Corona atau covid-19, atau ada penyebab lainnya.

Baca Juga: Upadate Corona Depok Hari Ini 9 Mei 2020: Tambahan Kasus Positif 10, Orang Tanpa Gejala 1.370 Jiwa

Angka-angka terbaru dari Kantor Statistik Nasional (ONS) menunjukkan bahwa tingkat kematian saat ini di panti jompo adalah empat kali lebih tinggi dibandingkan rata-rata selama lima tahun terakhir.

Perdana Menteri Boris Johnson pun sangat menyesali atas kejadian tersebut, yang mana menurut para ahli bahwa di panti jompo menjadi pusat penyebaran baru virus.

Terbaru angka yang ditunjukkan ONS adalah tingkat kematian di panti jompo meningkat 36 persen dalam seminggu-akibat kematian di rumah sakit mengalami penurunan.

Baca Juga: Update Corona Indonesia Sabtu 9 Mei 2020: 553 Kasus Positif Baru, Total Menjadi 13.645 Orang

Terdapat 5.890 kematian akibat corona yang sudah tercatat di panti jompo di Inggris dan Wales sejauh ini. Termasuk sebanyak 2.794 hingga 24 April lalu.

Tak sedikit rumah sakit menganggap remeh karena tidak semua dokter umum mencatat bahwa virus corona sebagai penyebab kematian, terutama jika pasien baru dinyatakan suspect dan belum diuji.

Ada juga kasus lain yang telah dilaporkan terjadi di Manchester, yang mana seorang pasien yang sudah dipastikan positif dipulangkan. Akan tetapi dokter serta perawat itu tidak mengungkapkan kondisi pasien yang sebenarnya.

Baca Juga: Alumni UII Penerima Beasiswa Australia Diduga Lakukan Pelecehan Seks terhadap 30 Wanita

"Ini sangat penting bagi penghuni panti jompo lainnya dan pengurus panti jompo, bahwa mereka memiliki informasi untuk menjaga orang agar tetap aman dan mengetahui apakah seseorang memiliki corona atau tidak," ujar Terroni.

"Kami tahu bahwa itu menyebabkan penyebaran infeksi yang terjadi khusus di sana. Kami berupaya memahami dampaknya," imbuhnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler