Di Tengah Invasi Rusia ke Ukraina, Rakyat Irak Teringat Kenangan Pahit Perang yang Menyakitkan

28 Februari 2022, 13:30 WIB
Ilustrasi perang yang membuat Irak kembali mengenangnya di tengah gempuran Rusia ke Ukraina. /Pixabay/Mohamed_hassan/

PR DEPOK - Serangan udara dan tembakan di tanah Ukraina setelah invasi Rusia, telah membangkitkan kenangan pahit rakyat Irak tentang perang yang mereka lalui.

Kenangan pahit itu selalu menghantui rakyat Irak selama 19 tahun setelah invasi pimpinan Amerika Serikat.

Serangan yang diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina, terasa begitu akrab bagi negara Timur Tengah yang menjadi pusat perjuangan geopolitik selama beberapa dekade.

Baca Juga: Soal 400 Tentara Bayaran Rusia yang Diduga Akan Memburunya, Ini Respons Presiden Ukraina

Banyak warga Irak dari ibu kota Bagdad hingga provinsi seperti Anbar di mana pertempuran adalah yang paling intens selama invasi AS.

Mereka menyaksikan dengan penuh perhatian saat pasukan Rusia mendekati ibu kota Ukraina, Kyiv.

Mereka juga ikut merasakan ketika angkatan bersenjata Ukraina bersama dengan warga sipil bersenjata, dengan gigih membela.

Baca Juga: Invasi Rusia Dituding Mengarah ke Genosida, Ukraina Ajukan Gugatan ke Pengadilan Tinggi PBB

Adegan mengerikan yang terjadi di Ukraina saat ini, dulu juga pernah terjadi di Irak.

Sehingga melihat perang di bagian lain dunia bagi warga Irak adalah pengingat yang menyakitkan, di mana banyak orang pada akhirnya kehilangan harapan dan impian untuk mengakhiri perang.

"Beberapa pemimpin dunia tampaknya memiliki keserakahan yang tak terpuaskan untuk menyerang negara lain," ucap warga Irak, Samer al-Idreesi dikutip PR Depok dari Al Jazeera.

Setelah hidup melalui invasi Irak ke Kuwait pada tahun 1990 dan serangan balasan Amerika Serikat ke Irak pada tahun 2003, al-Idreesi mengatakan bahwa dia yakin semua penghasut perang harus dihukum.

Baca Juga: Denny Darko Soal Indra Kenz yang Jadi Tersangka dan Nasib Affiliator Lain: Mereka Tidak akan Ditangkap

Kemudian Presiden Amerika George W Bush memerintahkan invasi ke Irak pada Maret 2003.

Mereka menuduh pemimpin saat itu Saddam Hussein sedang membangun “senjata pemusnah massal” sambil menyembunyikan operasi dari al-Qaeda.

Al-Qaeda sendiri dianggap sebagai kelompok bersenjata yang bertanggung jawab atas serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.

"Saddam, Bush, dan Putin, mereka semua adalah binatang. Dan jika Putin bisa belajar sesuatu dari Irak, itu akan menjadi awal dari akhir hidupnya," ucap al-Idreesi.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler