PR DEPOK - Sebelum dikacaukan oleh serangan Israel yang bertubi-tubi, warga Palestina sempat merayakan peringatan Isra Mi'raj dengan sukacita.
Dalam perayaan tersebut, masyarakat Palestina memadati masjid Al-Aqsha hingga meramaikannya dengan berbagai acara.
Suasana yang tenang dan damai tercipta dari berkumpulnya ribuan masyarakat Palestina, yang datang ke wilayah Al-Quds hari itu.
Rombongan pemuda dan anak-anak ikut menyemarakkan hari besar Islam tersebut, dengan bermain alat musik yang beragam.
Kemudian ada pula warga yang membagi-bagikan makanan hingga permen kepada anak-anak kecil yang datang saat itu.
"Sebuah atmosfer yang tenang dan bahagia terjadi di gerbang Damaskus (Al-Aqsha), dimana ribuan warga Palestina merayakan hari libur peringatan Isra Mi'raj, sebelum mereka diserang Israel kemarin," tulis akun @eye.on.palestine dilansir Pikiranrakyat-Depok.com.
Namun situasi bahagia tersebut dihancurkan oleh tentara Israel, yang tiba-tiba datang menyerang dengan senjata dan gas air mata.
Warga Palestina yang semula gembira tiba-tiba panik dan berhamburan menyelamatkan diri dari serangan pasukan tentara Israel.
Hal itu terjadi lantaran serangan yang dilakukan tentara Israel begitu brutal terhadap masyarakat Palestina tanpa pandang bulu, baik pada wanita maupun anak-anak.
Seorang gadis Palestina berusia 12 tahun bahkan tak segan diringkus dan dipukuli oleh gerombolan tentara Israel tanpa ampun.
Selain itu, dua pemuda berusia 19 dan 22 tahun meninggal dunia akibat tembakkan senjata para tentara Israel saat itu.
Salah satunya, Shadi Najim mengalami luka parah di bagian kepala hingga tak bisa terselamatkan.
Lalu pemuda bernama Ammar Abu Afifah baru-baru ini juga dikabarkan meninggal dunia, akibat tembakan para tentara Israel di Bethlehem.
Aksi brutal Israel tersebut memantik kemarahan warga Palestina, hingga tak sedikit dari mereka yang memberontak.***