PR DEPOK - Ketika perang berlangsung, banyak tentara Rusia begitu kerja keras melancarkan serangan ke Ukraina.
Namun baru-baru ini, beredar video emosional di media sosial Twitter yang memperlihatkan situasi tentara Rusia menangis setelah menyatakan menyerah dari perang, tetapi segera ditenangkan oleh para wanita Ukraina.
Sontak video itu viral dengan pujian orang-orang untuk para wanita Ukraina yang memilih menenangkan tentara Rusia yang menyerah dari perang itu.
Bahkan, tentara Rusia yang telah tenang dengan minum teh itu terlihat diberi kesempatan untuk menelepon ibunya untuk menjelaskan keadaan dirinya yang terlibat perang di Ukraina.
"Natasha, Tuhan menyertaimu. Kami akan menelepon Anda nanti. Dia hidup dan sehat," ujar salah satu wanita yang ikut berbicara pada ibu dari tentara Rusia itu.
Baca Juga: Indra Kenz Terancam Dimiskinkan hingga Dihukum 20 Tahun Penjara, Begini Tanggapan Pihak Korban
Volodymyr Zelenskyy yang merupakan Presiden Ukraina, rupanya turut melihat video emosional itu, sehingga berkomentar perihal moral tentara Rusia yang menolak terjadinya perang mengerikan itu.
"Semua tawanan hanya mengatakan satu hal: mereka tidak tahu mengapa mereka ada di sini. Terlepas dari kenyataan bahwa ada puluhan kali lebih banyak dari mereka, moral musuh terus memburuk," jelas Zelensky dalam pernyataan terbarunya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Mail.
Zelenskyy lebih lanjut menyatakan semua tentara Rusia yang terus beri serangan ke Ukraina tidak akan mendapat kedamaian.
"Mereka tidak akan memiliki kedamaian di sini, mereka tidak akan memiliki makanan di sini, mereka tidak akan memiliki satu momen pun yang tenang di sini," tegasnya.
"Para penjajah hanya akan menerima satu hal dari Ukraina, penolakan, penolakan yang layak. Mereka akan ingat bahwa kita tidak menyerah," pungkas Zelensky.
Baca Juga: 2 Bulan Tak Bertemu Syifa Hadju, Rizky Nazar Akui Rindu pada sang Kekasih: Lumayan Kangen
Sedangkan seorang pejabat Ukraina di Twitter turut menyampaikan peringatan pada para tentara Rusia itu.
"Kami orang Ukraina, tidak seperti fasis Putin, tidak melawan ibu dan anak-anak tawanan mereka. Kami menunggu Anda di Kyiv!" cuitnya.
Sementara itu, diyakini pasukan Rusia yang dipimpin Vladimir Putin mulai kehabisan makanan dan bahan bakar, dengan beberapa melakukan penjarahan, sedangkan yang lain dilaporkan menyabotase peralatan militer mereka sendiri dalam upaya untuk keluar dari perang.***