Sembunyi di Ruang Bawah Tanah, Bayi Korea Tersenyum Lebar Meski Terjebak di Ukraina Tanpa Bantuan Kedutaan

9 Maret 2022, 07:25 WIB
Bayi Korea berusia dua tahun yang terjebak bersama ibunya di Ukraina tanpa bantuan Kedutaan Korea. /Allkpop

PR DEPOK - Seorang bayi Korea bermana Sophia (2) terjebak di ruang bawah tanah Kota Kherson, Ukraina bersama sang ibu Daria (34) saat akan melarikan diri dari invasi.

Meski suhu di Ukraina berada di angka 4 derajat celcius, berdasarkan foto yang beredar, bayi berkebangsaan Korea itu terlihat tersenyum lebar di pelukan ibunya, tanpa mengerti ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Sang ayah, Wang yang tinggal di Korea Selatan mengatakan jika sang anak dan istri tidak dapat keluar dari Kherson saat akan melarikan diri, karena militer Rusia membanjiri jalanan dan mobil yang ditumpanginya tak cukup bensin, juga tak ada bantuan dari Kedutaan.

Baca Juga: Pejabat Intelijen AS Sebut Rusia Alami Kemunduran dalam Invasi ke Ukraina: Meremehkan Kekuatan Perlawanan

Hal itu disampaikan oleh Wang dalam panggilan telepon yang dilakukan dengan Money Today untuk mengabarkan Sophia dan Daria yang terjebak di Ukraina.

Daria yang tinggal di Korea, mengunjungi rumah orang tuanya di Kherson bersama Sofia Desember lalu.

Perjalanan itu sudah direncanakan sebelumnya dan Wang berencana akan meninggalkan Korea awal bulan ini untuk tinggal di Kherson selama sebulan.

Namun, rencananya terpaksa hancur saat pasukan Rusia menyerbu Ukraina pada 24 Februari 2022, di mana Kherson menjadi lokasi yang paling strategis di Ukraina Selatan.

Baca Juga: Kasus Trading Binomo, Petugas Kroscek Aset Indra Kenz Lewat Orang-orang Terdekatnya

Pertempuran sengit yang dimulai sejak invasi dilakukan membuat Daria merasa ngeri karena pengeboman terjadi hampir setiap waktu, juga alarm serangan udara selalu berbunyi.

Ketika alarm berbunyi, Daria dan Sophia akan bersembunyi di gudang bawah tanah tempat dia menyimpan bahan makana, meski gertaran bom di tanah masih terasa.

Selama empat hari terakhir, Sophia menderita demam tinggi, dengan suhu tubuhnya naik hingga 39 derajat Celcius dan mendapatkan obat dari rumah tetangga.

Tak hanya itu, kondisi mencekam di Ukraina membuat Wang khawatir tentang kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia.

Baca Juga: Sudah Vaksin Dua Kali, Tes PCR dan Antigen Tak Lagi Jadi Syarat Dokumen Perjalanan Semua Moda Transportasi

Baru-baru ini, ada laporan tentang sebuah keluarga yang dibantai saat merekam tentara Rusia di ponsel mereka, atau seorang wanita berusia 17 tahun diserang secara seksual dan dibunuh oleh tentara Rusia saat berjalan-jalan di malam hari.

Hal itu membuat Wang khawatir kepada Sophia dan Daria yang berada di bawah invasi Rusia di Ukraina.

Terlebih, Kherson telah jatuh ke tangan tentara Rusia yang membuat Wang akan pergi ke negara tetangga, namun mustahil untuk memasuki Kherson menyelamatkan istri dan anaknya.

Daria juga kesulitan untuk mendapatkan bantuan dari Kedutaan Korea setempat, meski Sophia berkebangsaan Korea.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Ahmad Sahroni Soal Crazy Rich hingga Megawati Terkait Perpanjangan Masa Jabatan Presiden

Kedutaan Korea terus meminta agar suami Daria menghubunginya, namun tidak ada tindakan nyata yang dilakukan.

Tak hanya itu, ketika Wang menelepon Kedutaan, ia tidak menerima bantuan nyata di mana seorang pejabar mengatakan, sulit untuk mengirim kendaraan ke Kherson dan sulit untuk pindah karena militer Rusia.

"Saya menjalani hari itu sambil mengingat Sophia menari dengan istri pianis saya, bermain piano. Saya tahu kedutaan berada dalam situasi yang sulit, tetapi saya akan berterima kasih jika mereka dapat secara aktif membantu orang Korea yang tersisa di Ukraina sebanyak mungkin," kata Wang seraya cemas menantikan keselamatan Daria dan Sophia.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Allkpop Money Today

Tags

Terkini

Terpopuler