Korea Selatan Tentukan Pemimpin Baru Hari Ini, Warga Berharap Korupsi Diberantas

9 Maret 2022, 14:34 WIB
Korea Selatan gelar pemilihan untuk menentukan pemimpin baru hari ini. Banyak warga berharap besar pemimpin baru akan mampu memberantas korupsi. /REUTERS/Kim Hong-Ji./

PR DEPOK – Jutaan warga Korea Selatan berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara untuk memilih pemimpin baru mereka pada Rabu, 9 Maret 2022.

Mereka akan memilih pemimpin baru yang bisa membawa Korea Selatan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia, setelah terbelah akibat perbedaan gender.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, pemimpin terpilih Korea Selatan nantinya akan menghadapi tantangan yang semakin berat.

Tantangan berat itu juga termasuk dalam menangani dampak gelombang terburuk infeksi pandemi Covid-19 di Korea Selatan.

 

Baca Juga: Bawa Momen Inggris vs Nazi Jerman, Pidato Volodymyr Zelenskyy Soal Ukraina 'Menyentuh' Parlemen Inggris

Warga Korea Selatan, saat ini memang tengah mencari pemimpin yang mampu memberantas korpsi sekaligus memulai pembicaraan dan negosiasi dengan Korea Utara soal nuklirnya.

Dalam pemilihan ini, dua calon pemimpin Korea Selatan, Lee Jae-myung, yang berasal dari Partai Demokrat dan Yoon Suk-yeol, dari oposisi utama Partai Kekuatan Rakyat yang konservatif, akan bertarung untuk memperoleh suara mayoritas warga.

Mereka berlomba-lomba untuk menggantikan Presiden Moon Jae-in sebagai petahana, yang secara konstitusional dilarang mencalonkan diri kembali.

Baca Juga: Thailand Rasakan Dampak Ekonomi Akibat Perang Rusia-Ukraina, akankah Sampai ke Indonesia?

Beberapa pengamat menyebut, apabila oposisi konservatif bisa memenangi pemilu kali ini, dipastikan akan ada perubahan haluan yang luar biasa bagi sebuah partai yang berantakan setelah pemilihan terakhir pada tahun 2017.

Sementara, Partai Demokrat liberal tengah berjuang untuk melindungi dan melanjutkan agendanya sekaligus menghindari ancaman Yoon untuk menyelidiki korupsi administrasi presiden yang akan keluar jika terpilih.

Dua presiden sebelum Moon, termasuk Park, diketahui bersama dipenjara setelah mereka meninggalkan kantor.

Baca Juga: Israel Sudah Bicara dengan Rusia, Ini Tuntutan Baru Vladimir Putin ke Ukraina agar Perang Berakhir

Moon tidak menghadapi tuduhan pelanggaran khusus, tetapi pemerintahannya menghadapi beberapa skandal korupsi besar di antara para pejabat tinggi.

Jajak pendapat pada minggu lalu menunjukkan sedikit keunggulan bagi Yoon.

Kubu Yoon mengatakan bahwa mereka diharapkan bisa meraih kemenangan dengan margin 10 persen, sementara tim Lee memperkirakan akan keluar di atas dengan satu hingga dua persen.

Salah satu kandidat Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, yang merupakan mantan jaksa agung, bersumpah akan memerangi korupsi jika ia terpilih.

Baca Juga: Dua Minggu Perang, Rusia-Ukraina Setuju Adakan Pembicaraan di Turki Terkait Koridor Kemanusiaan

Yoon juga berjanji akan menegakkan keadilan dan menciptakan lapangan permainan yang lebih setara, sambil mencari garis yang lebih keras terhadap Korea Utara.

Para pemilih muda yang mendukung Moon, menuturkan jika mereka kecewa dengan masalah ekonomi dan skandal korupsi dipandang sebagai blok kunci.

Salah seorang pemilih, Lee Sung-jin (33) mengatakan, dia telah mendengar bahwa jumlah pemilih di antara orang-orang berusia 20-an dan 30-an akan menjadi penting.

"Karena masalah kaum muda saat ini mengenai pekerjaan dan harga perumahan sangat serius, saya memilih seorang kandidat yang berjanji untuk memberikan solusi," kata dia.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler