CIA Beri Peringatan Soal Rusia akan Pakai Senjata Nuklir dalam Perang di Ukraina: Putin Bisa Memutuskan...

9 Maret 2022, 19:23 WIB
CIA beri peringatan soal Rusia yang akan pakai senjata nuklir dalam perang di Ukraina, bahwa itu adalah investasi Vladimir Putin. /Daily Mail/

PR DEPOK - Gelora perang Rusia dan Ukraina masih berlanjut, para pejabat AS mulai khawatir dengan Vladimir Putin yang makin marah hingga mungkin memutuskan menggunakan senjata nuklir.

Selama perang dua minggu terakhir, Ukraina terus memberi perlawanan sengit kepada Rusia, termasuk Volodymyr Zelenskyy yang berupaya mencari bantuan.

Meski bantuan susah terwujud untuk Ukraina, terlebih Rusia terus memberi peringatan tentang pembalasan setimpal pada negara manapun yang ikut campur perang itu.

Baca Juga: Geram Polemik Jokowi 3 Periode, Refly Harun Sampai Bandingkan dengan SBY

Baru-baru ini, Direktur CIA William Burn mengatakan peringatan soal doktrin militer Rusia akan mengarah pada penggunaan senjata nuklir.

"Anda tahu, doktrin Rusia menyatakan bahwa Anda meningkatkan ke de-eskalasi, dan jadi saya pikir risikonya akan meningkat, menurut doktrin," ujar William Burn, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Mirror UK.

Sedangkan, mantan pejabat AS yang menjadi senior Gedung Putih yang akrab dengan nuklir mengatakan bahwa risiko Rusia menggunakan nuklir untuk perang semakin meningkat, yang mana ini menjadi motivasi Vladimir Putin.

"[Amerika Serikat] memiliki senjata yang lebih baru untuk mencegah konflik konvensional…Rusia memiliki senjata nuklir sebagai bagian dari rencana pertempuran perang," jelasnya.

Baca Juga: Cara Daftar dan Kewajiban BLT Balita 2022 Offline dan Online untuk Dapatkan Bantuan Rp3 Juta

Lebih lanjut, mantan pejabat AS itu menilai kemungkinan penggunaan nuklir bisa terjadi karena perang Rusia di Ukraina terus berkepanjangan hingga rencana memasang rezim boneka bisa gagal dengan situasi ini.

"Barat mungkin atau mungkin tidak terus mempersenjatai pemberontakan Ukraina dan [Putin] mungkin memutuskan, 'Oke. Saya akan meledakkan bom di suatu tempat di Ukraina barat untuk mengirim pesan bahwa saya telah melewati ambang batas nuklir, dan Anda bisa mengikutiku jika kau mau," bebernya

Terkait dengan penggunaan senjata nuklir dalam perang di Ukraina, Letnan Jenderal Scott Berrier selaku direktu Badan Intelejen Pertahanan Pentagon menilai Rusia sudah berhasil memodernisasi peralatan militernya, terutama memasukkan nuklir dalam senjata terbaru.

"Putin telah berinvestasi dalam senjata nuklir taktis," kata Berrier.

"Saya percaya bahwa dia berpikir itu memberinya keuntungan asimetris," tambahnya.

Baca Juga: Bansos 2022 Cair Tanggal Berapa? Cek Penerima PKH dan BPNT Kartu Sembako Lewat Aplikasi Kemensos

Sementara itu, Rusia kembali dituduh tidak membawa pulang jasad tentara yang jatuh sebagai korban peran, seperti disampaikan Iryna Vereshchuk selaku Wakil Perdana Menteri Rusia.

"Jelas, percaya bahwa mayat prajurit Federasi Rusia tidak layak untuk kembali ke tanah air mereka dan dikuburkan secara manusiawi," ujarnya.

"Mereka meninggalkan orang mati mereka di sini di Ukraina tanpa hak untuk dimakamkan di Federasi Rusia untuk satu tujuan: untuk mencegah ibu Rusia, istri dan anak perempuan dari belajar tentang skala sebenarnya dari perang yang dilancarkan oleh Vladimir Putin, ribuan tewas dan keruntuhan yang ditunggu Rusia jika perang ini berlanjut untuk beberapa waktu ke depan," jelasnya.

"Kekejaman seperti itu terhadap orang-orang kami, tentu saja, mengejutkan kami. Tetapi mereka tidak menghentikan tentara kami. Kami berada di tanah kami," pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler