Di Tengah Invasi ke Ukraina, Ratusan Pasukan Suriah Rekrutan Rusia Ditarik Mundur dari Libya

10 Maret 2022, 15:26 WIB
Ilustrasi. Di tengah terjadinya invasi ke Ukraina, ratusan pasukan Suriah rekrutan Rusia ditarik mundur dari Libya. /PIXABAY/sergeitokmakov.

PR DEPOK - Rusia dikabarkan telah menarik ratusan pejuang dari Suriah yang bersekutu dengannya di Libya.

Menurut beberapa laporan, ratusan pejuang dari Suriah yang direkrut Rusia untuk berperang di Libya selama beberapa tahun terakhir telah ditarik kembali ke pangkalan Rusia di Suriah.

Ditambahkan juga bahwa tidak ada pejuang lain yang dikerahkan ke Libya untuk menggantikan pasukan yang telah ditarik tersebut.

Baca Juga: Intelijen Rusia Diduga Gagal di Ukraina, Pakar Keamanan Khawatir Putin Semakin Marah

Muncul laporan lainnya dari Kremlin, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Monitor pada Kamis, 10 Maret 2022, pihaknya telah menarik diri dari beberapa operasinya di Timur Tengah di tengah invasi yang sedang berlangsung ke Ukraina.

Tiba kembali ke Suriah melalui Pangkalan Udara Kheimim Rusia di Suriah barat sejak awal bulan ini, kelompok terakhir pesawat tempur dilaporkan telah mendarat pada Sabtu pekan lalu.

Setidaknya sejak tahun 2020, Moskow telah secara aktif merekrut pejuang dari Suriah di bawah sekutunya, rezim Bashar al-Assad.

Baca Juga: 7 Tips Sederhana Untuk Meningkatkan Kesuburan Pria dan Jumlah Sperma Menurut Ahli Kesehatan

Presiden Suriah Bashar al-Assad menggunakan mereka untuk membantu mantan panglima perang yang bersekutu dengan Rusia, Khalifa Haftar, dalam perang saudara Libya.

Sementara itu, belum jelas mengapa Moskow memutuskan untuk tidak mengganti para pejuang Suriah dengan rekrutan atau pasukan baru.

Tetapi beberapa pihak berspekulasi bahwa alasannya bisa jadi karena berakhirnya konflik militer di Libya karena adanya gencatan senjata pada 2020 lalu.

Baca Juga: Cara Cek Penerima Bansos dari Kemensos melalui Laman cekbansos.kemensos.go.id

Yang lain, bagaimanapun, menghubungkannya dengan kerugian militer besar yang diderita Rusia dalam invasinya ke Ukraina.

Menurut angka yang dikeluarkan oleh pemerintah Ukraina, kerugian Rusia sejauh ini berjumlah lebih dari 11.000 tentara, dengan ratusan kendaraan militer Rusia juga telah dihancurkan atau ditangkap. Puluhan pesawat militer juga dilaporkan ditembak jatuh oleh pasukan Ukraina.

Selain itu, Rusia sangat terpukul secara ekonomi akibat sanksi berat yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat, membuatnya melampaui Iran sebagai negara yang paling terkena sanksi di dunia.

Baca Juga: Peruntungan Shio Ayam, Shio Anjing, dan Shio Babi 11 Maret 2022: Kamu Kewalahan Mengatur Jadwal, Lakukan Ini!

Hal itu membawa potensi bahwa Kremlin berusaha untuk mengurangi biaya tambahan, yang juga mencakup pemeliharaan pejuang Suriah di Libya dengan biaya Rp10 juta per bulan untuk satu prajurit.

Selain itu, beredar pula laporan yang menyebutkan Moskow merekrut pejuang dan tentara bayaran Suriah untuk berperang melawan Ukraina, terutama karena pengalaman mereka dalam pertempuran jarak dekat di dalam kota.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler