Kematian Tangmo Nida Disebut karena Kecelakaan, Kepercayaan Publik Thailand Terhadap Polisi Semakin Menurun

11 Maret 2022, 07:15 WIB
Publik Thailand tidak percaya pada polisi di negara mereka usai kematian Tangmo Nida disebut karena kecelakaan. /Instagram/@melonp.official/

PR DEPOK - Dua minggu setelah kematian Tangmo Nida Patcharaveerapong, publik tetap frustrasi dan tidak yakin dengan cara polisi Thailand menangani penyelidikan.

Keraguan semakin meningkat pada hari Selasa setelah penyelidik polisi mengatakan dalam pembaruan pers bahwa bukti dan saksi menunjukkan kelalaian yang menyebabkan kematian, bukan pembunuhan.

Publik menduga bahwa kematian aktris Tangmo Nida karena dibunuh daripada kecelakaan mengingat banyaknya kejanggalan dalam kasus tersebut.

Di atas semua itu, publik skeptis apakah polisi dapat menangani kasus ini secara transparan karena salah satu tersangka adalah orang kaya dan memiliki hubungan dengan orang-orang berpengaruh dalam politik.

Baca Juga: ISIL Konfirmasi Pemimpinnya Tewas dalam Serangan AS di Suriah, Umumkan Nama Pengganti

Keraguan yang menyelimuti penyelidikan mengungkapkan kepercayaan publik berkurang terhadap kinerja kepolisian Thailand, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Bangkok Post.

Orang masih ingat tuduhan bahwa polisi membantu Red Bull scion Vorayuth "Boss" Yoovidhya menghindari penangkapan dan tetap buron hingga hari ini, setelah dia mengendarai Ferrari-nya dan membunuh seorang polisi di Bangkok bertahun-tahun yang lalu.

Publik kembali dikejutkan tahun lalu dengan penyiksaan fatal terhadap tersangka narkoba oleh "Joe Ferrari", yang saat itu bertindak sebagai inspektur polisi Nakhon Sawan.

Baca Juga: Sentil Vladimir Putin Soal Invasi ke Ukraina, Kamala Harris Sebut Rusia Lemah hingga NATO Lebih Kuat

Jadi ketika polisi mendesak masyarakat untuk "percaya pada polisi dan sistem peradilan" -- maka ini adalah sesuatu yang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.

Minimnya kepercayaan publik membuat banyak orang mempercayai berita bohong terkait kematian Nida.

Beberapa telah menerima teori konspirasi yang dijajakan oleh MP Mongkolkit Suksintharanon, pemimpin Partai Beradab Thailand, dan Santhana Prayoonrat, mantan wakil inspektur Cabang Khusus, bahwa aktris itu mungkin sengaja dibunuh.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Pengertian Bansos PBI hingga Tiang Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Diduga akan Dibongkar

Polisi mengatakan mereka akan menyelesaikan kasus tersebut akhir minggu ini atau minggu depan.

Pol Mayor Jenderal Udorn Yomcharoen, wakil komisaris Polisi Provinsi Wilayah 1, mengatakan pada hari Selasa bahwa Phaiboon "Robert" Trikanjananun telah memberi tahu penyelidik bahwa dia memiliki sedikit pengetahuan tentang mengemudikan perahu dan ingin mencobanya pada malam 24 Februari 2022.

Polisi juga mengatakan barang bukti tidak menunjukkan adanya jejak penggunaan narkotika pada malam itu.

Baca Juga: Arti Network Error Saat Login ke Dashboard Kartu Prakerja

Malam itu, Mr Phaiboon dan lima orang lainnya, termasuk Tangmo Nida, melakukan perjalanan dengan speedboat di Sungai Chao Phraya.

Mereka kemudian mengklaim bahwa Tangmo Nida jatuh dari kapal setelah mencoba buang air di bagian belakang kapal.

Mereka juga mengaku saat itu dalam keadaan mabuk anggur.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Depok Jumat, 11 Maret 2022: Waspadai Hujan Disertai Petir Jelang Siang

Polisi mengklaim pada satu titik, bahwa seseorang telah mengaku telah menggunakan narkotika, tetapi hingga saat ini masih belum diverifikasi.

Bukannya memanggil kelimanya untuk diinterogasi sesegera mungkin dan meminta mereka menjalani tes urin dan darah, mereka membiarkan terlalu banyak waktu berlalu.

Patut dicatat bahwa kelompok itu mengembalikan perahu ke garasi pribadi pada 24 Februari, beberapa jam setelah kejadian.

Baca Juga: Hadapi Soal Perselingkuhan Mantan Suami dengan Baby Sitter, Mawar AFI Malah Minta Hal Ini

Perahu kemudian dibersihkan. Kelimanya melaporkan diri ke polisi dua hari penuh setelah kejadian, dan melakukan tes urin empat hari kemudian.

Dengan demikian, ada cukup waktu untuk bukti telah dirusak. Diketahui juga bahwa beberapa orang di kapal bertemu lagi di restoran dan berdiskusi dengan seorang politisi bagaimana menangani kasus ini.

Investigasi ini dapat membuat atau menghancurkan reputasi Kepolisian Kerajaan Thailand.

Baca Juga: Kirim Senjata Ukraina, Rusia Sebut Prinsip Negara-Negara Barat Sebagai Omong Kosong

Meminta publik untuk percaya pada mereka dan proses peradilanm

Kepercayaan harus diperoleh -- melalui profesionalisme, efisiensi, integritas, dan transparansi mereka.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Bangkok Post

Tags

Terkini

Terpopuler