PR DEPOK – Tentara Rusia membantah pihaknya melakukan serangan terhadap rumah sakit anak-anak dan bersalin di Mariupol, Ukraina tenggara.
Sebaliknya, Rusia menuding serangan terhadap rumah sakit anak-anak dan bersalin di Mariupol itu merupakan sebuah rekayasa yang sengaja dibuat oleh Ukraina.
Serangan terhadap rumah sakit anak-anak di Mariupol, terjadi pada Rabu, 9 Maret 2022 dan menewakan tiga orang, termasuk anak-anak, serta 17 orang dilaporkan terluka.
Baca Juga: Cara Cairkan Dana Insentif Kartu Prakerja Rp2,55 Juta, Lengkapi 5 Syarat Berikut
Serangan terhadap rumah sakit di Mariupol ini mendapat reaksi kemarahan dari seluruh dunia.
"Pasukan udara Rusia sama sekali tidak melakukan misi untuk mencapai target di darat di daerah Mariupol," kata juru bicara kementerian pertahanan Rusia Igor Konashenkov.
Konashenkov mengklaim, seragan udara terhadap rumah sakit di Mariupol, adalah bentuk provokasi yang dilakukan Ukraina untuk mempertahankan hype anti-Rusia yang ditujukan bagi masyarakat barat.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, memperlihatkan sebuah video dimana pasukan Rusia, menyerang sebuah rumah sakit bersalin di Mariupol pada Kamis, 9 Maret 2022 malam WIB.
Dalam video berdurasi 1 menit 19 detik yang di unggah Zelenskiy di akun Twitter miliknya, terlihat seluruh bangunan rumah sakit hancur berantakan.
Kerusakan juga terlihat di bagian luar rumah sakit. Asap putih dan pepohonan terlihat menghitam seperti bekas ledakan rudal.
Baca Juga: Terduga Teroris Dokter Sunardi Tewas Ditembak Densus 88, dr. Eva: Demi Allah Kami Menuntut Keadilan!
Zelenskiy dalam cuitanny mengatakan, orang-orang termasuk anak-anak terjebak di bawah reruntuhan bangunan akibat serangan tersebut.
"Ini adalah kekejaman! Berapa lama lagi dunia akan terlibat dalam mengabaikan teror?," kata Zelenskiy seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari @ZelenskyyUa pada Kamis 9 Maret 2022.
Dalam cuitannya, Zelenskiy meminta Presiden Rusia Vladimir Putin, menghentikan serangannya ke Ukraina.
"Hentikan pembunuhan segera! Anda memiliki kekuatan. Tapi Anda tampaknya kehilangan kemanusiaan," kata Zelenskiy.***