Ketegangan Militer Semakin Melonjak, AS Melaporkan Korea Utara Sedang Menguji Sistem ICBM

11 Maret 2022, 10:26 WIB
Menurut AS, Korea Utara kini tengah melakukan uji coba sistem ICBM mereka alih-alih satelit pengintai. //Damir Sagolj/REUTERS

PR DEPOK - AS melaporkan bahwa Korea Utara kini sedang melakukan pengujian di sistem ICBM, di tengah ketegangan yang melonjak.

Dua uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara baru-baru ini terhadap sistem ICBM (peluru kendali balistik antarbenua) menandai keseriusan AS memberikan sanksi baru ke Pyongyang.

Menurut Korea Utara pada 27 Februari dan 5 Maret lalu mereka mengaku tengah menjalani pengujian pada pengembangan satelit pengintai.

Namun penjabat AS mengatakan, melalui analisis yang mereka lakukan dengan sangat ketat, sebenarnya Pyongyang sedang bereksperimen untuk meluncurkan ICBM.

Baca Juga: Mendag Duga Minyak Goreng Langka karena Diekspor Tanpa Izin, Susi Pudjiastuti: Tak Boleh Kalah dengan Oknum

Laporan itu akhirnya membuat ketegangan militer melonjak tak hanya bagi AS tapi bagi Korea Selatan, Jepang dan negara lain di sekitarnya.

Melansir PikiranRakyat-Depok.com dari Channel New Asia, Korea Utara telah melakukan tiga tes ICBM, yang terakhir pada bulan November 2017.

Rudal itu dianggap cukup kuat untuk mencapai Washington dan seluruh benua Amerika Serikat.

Baca Juga: Terduga Teroris Dokter Sunardi Ditembak Mati Densus 88, Prof. Zubairi: Lukai Semua Orang yang Percaya Keadilan

Meskipun peluncuran nantinya tidak menunjukkan jangkauan ataupun kemampuan layaknya ICBM.

AS merasa setidaknya Korea Utara cukup memiliki kemampuan untuk menguji sistem baru lainnya yang mungkin akan menjangkau penuh sesuai harapan mereka.

Lalu saat tes dilakukan, Korea Utara mungkin akan mengklaim dan berusaha menyamarkan peluncuran rudal itu sebagai "peluncuran luar angkasa" layaknya satelit.

Baca Juga: Dianggap Tidak Sah, Vladimir Putin Sebut akan Selesaikan Masalah Sanksi Barat untuk Rusia dengan 'Tenang'

Korea Utara sebenarnya sudah berada di bawah sanksi internasional atas program rudal dan senjata nuklirnya. Karena itulah pengawasan ke negara tertutup itu terus dilakukan AS.

Tujuannya agar mencegah Pyongyang mengakses "barang dan teknologi asing" untuk memajukan program itu.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler