PR DEPOK - Nama dokter Sunardi mendadak viral dan menjadi perbincangan di kalangan publik usai dirinya ditembak mati oleh Detasemen Khusus atau Densus 88.
Dokter Sunardi ditembak mati saat sedang dalam upaya penangkapan oleh Densus 88 pada Rabu, 10 Maret 2022.
Sang dokter merupakan terduga teroris yang menjadi target penangkapan Densus 88.
Baca Juga: Said Didu Sebut Kebijakan Kemendag Soal Minyak Goreng Timbulkan Masalah Baru: Solusi Berikan Subsidi
Diduga petugas melepaskan tembakan kepada terduga teroris lantaran melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.
Kabar tewasnya dr. Sunardi ini pun turut dikomentari oleh Profesor Zubairi Djoerban.
Profesor Zubairi Djoerban ikut berbelasungkawa atas wafatnya rekan sesama dokternya itu.
Baca Juga: Korea Utara Kembali Luncurkan Uji Coba Rudal Balistik, Amerika Serikat Siap Jatuhi Sanksi Baru
"Inalilahi wainalilahi rojiun. Belasungkawa saya untuk keluarga almarhum dokter Sunardi," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @ProfesorZubairi.
Lebih lanjut, Profesor Zubairi Djoerban menilai bahwa tewasnya dr. Sunardi menjadi hari yang sangat kelam.