Rusia Culik Wali Kota Melitopol atas Dugaan Terorisme, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Naik Pitam

12 Maret 2022, 15:55 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. /Reuters

PR DEPOK - Pasukan Rusia dikabarkan telah menculik Wali Kota Melitopol, Ukraina.

Penculikan wali kota di Ukraina oleh pasukan Rusia ini dibenarkan oleh Kyrylo Tymoshenko, seorang pejabat senior di Kantor Presiden Ukraina.

Kyrylo Tymoshenko membagikan video yang menunjukkan seseorang yang disebut sebagai Wali Kota Melitopol Ivan Fedorov dibawa pergi oleh sekelompok tentara bersenjata yang diduga pasukan Rusia.

Baca Juga: SPMB PKN STAN 2022 Kembali Pakai Hasil Ujian UTBK, Berikut Pejelasan Lengkapnya

Menurut parlemen Ukraina, pasukan Rusia menaruh kantong plastik di kepala Fedorov ketika mereka menculiknya.

Alasan penculikan itu menurutnya karena Ivan Fedorov menolak untuk bekerja sama.

"Dia menolak untuk bekerja sama dengan musuh. Bendera Ukraina berdiri di kantor wali kota,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Times of Israel.

Baca Juga: Bansos PBI, Siapa yang Berhak Mendapatkan? Simak di Sini Pengertian hingga Cara Cek Penerima Bantuan

Parlemen Ukraina mengatakan wali kota ditangkap ketika dia berada di pusat krisis kota berurusan dengan masalah pasokan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut mengonfirmasi penculikan itu.

“ Fedorov, seorang wali kota yang dengan berani membela Ukraina dan anggota komunitasnya," ujarnya.

Baca Juga: Luhut Klaim 110 Juta Netizen Setujui Penundaan Pemilu, Said Didu: Tiap Hari Rakyat Disuguhi Kebohongan

Ia menyebutkan tindakan Rusia itu menjadi bukti kelemahan mereka.

"Ini jelas merupakan tanda kelemahan penjajah. Mereka telah pindah ke tahap teror baru di mana mereka mencoba untuk secara fisik menghilangkan perwakilan dari otoritas lokal Ukraina yang sah," katanya.

Tidak hanya itu, penculikan yang dilakukan Rusia merupakan tindak kejahatan demokrasi.

Baca Juga: Soal Ibas Salurkan 16 Ton Liter Minyak Goreng, Ruhut: Maksud Hati Rebut Hati Rakyat, yang Ada Dituduh Penimbun

“Penangkapan Wali Kota Melitopol oleh Rusia merupakan kejahatan, tidak hanya terhadap orang tertentu, terhadap komunitas tertentu, dan tidak hanya terhadap Ukraina. Ini adalah kejahatan terhadap demokrasi itu sendiri. Tindakan penjajah Rusia akan dianggap seperti teroris ISIS,” katanya.

Menyusul insiden itu, Kementerian Luar Negeri Ukraina mengeluarkan pernyataan yang mengecam Rusia atas pelanggaran berat norma dan prinsip hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, serta pelanggaran hak asasi manusia lainnya oleh militer Rusia.

“Di antara pelanggaran berat tersebut adalah penculikan Wali Kota Melitopol Ivan Fedorov,” kata kementerian itu.

Baca Juga: Ahli Peringatkan Inggris Terkena Serangan Rusia, Vladimir Putin Siapkan Perangkat Nuklir dalam Siaga Tinggi

Menurut kementerian, Fedorov ditahan di bawah tuduhan terorisme.

"Penculikan Wali Kota Melitopol diklasifikasikan sebagai kejahatan perang di bawah Konvensi Jenewa dan Protokol Tambahan yang melarang penyanderaan warga sipil selama perang," kata pihak kementerian.

Maka dari itu, Pemerintah Ukraina mengimbau masyarakat dunia untuk menekan Rusia.

Baca Juga: Arief Muhammad Ditanya Warganet Soal Mobilnya yang Dibeli Doni Salmanan, Apa Jawabannya?

“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera menanggapi penculikan Ivan Fedorov dan warga sipil lainnya  untuk meningkatkan tekanan pada Rusia untuk mengakhiri perang biadabnya terhadap rakyat Ukraina," ujar pihak kementerian.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Times of Israel

Tags

Terkini

Terpopuler