Terbesar dalam Sejarah, Arab Saudi Eksekusi 81 Orang secara Massal Hanya dalam Sehari

13 Maret 2022, 11:40 WIB
Ilustrasi bendera Arab Saudi. /Feepik/leoaltman/

PR DEPOK - Arab Saudi telah mengeksekusi 81 pria dalam 24 jam terakhir, termasuk tujuh warga negara Yaman dan satu warga negara Suriah.

81 pria yang dieksekusi Arab Saudi karena atas beberapa tuduhan, termasuk memiliki kesetiaan kepada organisasi teroris asing dan memegang keyakinan menyimpang.

Menurut kantor berita negara Arab Saudi, eksekusi yang telah dilakukan secara massal tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah modern kerajaan.

Baca Juga: Ahli Ungkap Penangkapan Pejabat Intelijen Rusia Tunjukkan Putin Frustasi dengan Kemajuan Invasi Ukraina

Jumlah tersebut mengerdilkan 67 eksekusi yang dilaporkan oleh Kerajaan Arab Saudi pada 2021 dan 27 eksekusi pada 2020.

"Orang-orang ini dihukum karena berbagai kejahatan termasuk membunuh pria, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah"

“Kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang ini juga termasuk berjanji setia kepada organisasi teroris asing, seperti ISIS, al-Qaeda dan Houthi,” ujar kantor berita Arab Saudu seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Minggu, 13 Maret 2022.

Baca Juga: Diduga Terlibat, Pihak Kepolisian Tengah Lakukan Pemeriksaan terhadap Kekasih Indra Kenz

Menurut laporan, para terdakwa telah diberi hak untuk didampingi pengacara dan dijamin hak penuh mereka di bawah hukum Arab Saudi selama proses peradilan.

Kerajaan Arab Saudi menegaskan akan terus mengambil sikap yang keras terhadap terorisme dan ideologi ekstremis yang dianggap mengancam stabilitis seluruh dunia.

Orang-orang itu termasuk 37 warga negara Saudi yang dinyatakan bersalah dalam satu kasus karena mencoba membunuh petugas keamanan dan menargetkan kantor polisi dan konvoi.

Baca Juga: Bansos PBI 2022 Cair di Bulan Maret, Ini Cara Cek dan Ketentuan bagi Penerima

Eksekusi massal terakhir Arab Saudi adalah pada Januari 2016, ketika kerajaan itu mengeksekusi 47 orang, termasuk seorang pemimpin oposisi terkemuka Syiah yang telah menggalang demonstrasi di kerajaan itu.

Pada 2019, kerajaan memenggal 37 warga Arab Saudi, kebanyakan dari mereka minoritas Syiah, dalam eksekusi massal di seluruh negeri karena dugaan kejahatan terkait terorisme.

Catatan hak asasi manusia Arab Saudi berada di bawah pengawasan yang meningkat dari kelompok-kelompok hak asasi dan sekutu Barat sejak pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi pada 2018.

Baca Juga: Pendaftaran Calon Guru Penggerak dan Pengajar Praktik Mulai Dibuka 14 Maret 2022, Daftar di Laman Berikut

Arab Saudi telah menghadapi kritik keras terhadap undang-undang yang membatasi ekspresi politik dan agama, dan penerapan hukuman mati, termasuk untuk terdakwa yang ditangkap ketika mereka masih di bawah umur.

Arab Saudi membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dengan alasan melindungi keamanan nasionalnya sesuai dengan hukumnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler