China Bantah Bantu Invasi Rusia ke Ukraina, Peringatan Keras AS: Kami Tak Biarkan Ada Kehidupan

14 Maret 2022, 13:40 WIB
Bendera Amerika Serikat dan China. AS baru-baru ini memperingatkan Beijing terkait invasi Rusia ke Ukraina. /Brian Snyder/Reuters

PR DEPOK - Kedutaan China di Amerika Serikat (AS) turut memberikan tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.

Juru bicara China, Liu Pengyu mengatakan prioritas Beijing saat ini adalah memastikan ketegangan Rusia dan Ukraina tidak meningkat atau lepas kendali.

"Situasi saat ini di Ukraina memang membingungkan. Kami mendukung dan mendorong semua upaya yang kondusif untuk penyelesaian krisis secara damai,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian.

Baca Juga: Luhut Sebut Ada Capres yang Khawatir Jabatan Jokowi Diperpanjang, Benny K Harman: Pembantu Presiden Terancam

Dalam kesempatan yang sama, ia menanggapi pula tudingan bahwa China akan membantu Rusia dalam invasi ke Ukraina.

Ia mengaku bahwa belum pernah mendengar akan kabar tersebut.

“Saya belum pernah mendengar tentang itu,” tuturnya.

Baca Juga: Trading Bodong Fahrenheit Diduga Tipu Masyarakat hingga Rp5 Triliun, Ahmad Sahroni: Wasalam Kalau Benar

Diberitakan sebelumnya, para pejabat AS percaya Rusia telah mencari dukungan militer dari China sejak awal invasi.

Hal ini lantas membuat AS khawatir jika China dapat merusak upaya negara Barat untuk membantu Ukraina.

AS kemudian dikabarkan bersiap untuk memperingatkan sekutu tentang situasi di tengah beberapa indikasi bahwa China mungkin bersiap untuk membantu Rusia.

Baca Juga: Pengguna Instagram di Rusia Diblokir karena Alasan Ini

Pejabat AS lainnya juga mengatakan ada tanda-tanda bahwa Rusia kehabisan beberapa jenis persenjataan saat perang di Ukraina mendekati awal minggu ketiga.

Menanggapi isu tersebut, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan akan bertemu dengan diplomat top China Yang Jiechi di Roma pada hari Senin.

Ia memperingatkan China bahwa akan menghadapi konsekuensi jika membantu Rusia menghindari sanksi besar-besaran atas perang di Ukraina.

Baca Juga: AS Semakin Memanas dengan China dan Israel Gegara Invasi Rusia ke Ukraina

“Kami akan memastikan bahwa baik China, maupun siapapun, tidak dapat memberikan kompensasi kepada Rusia atas kerugian ini”

“Dalam hal cara spesifik untuk melakukan itu, sekali lagi, saya tidak akan mengungkapkan semua itu di depan umum, tetapi kami akan mengkomunikasikannya secara pribadi ke China, seperti yang telah kami lakukan dan akan terus kami lakukan,” ujarnya menambahkan.

Sullivan berencana dalam pertemuannya dengan Yang untuk memperjelas kekhawatiran AS sambil memetakan konsekuensi dan meningkatnya isolasi yang akan dihadapi China secara global jika meningkatkan dukungannya terhadap Rusia.

Baca Juga: Kritik Logo Halal Baru, Fadli Zon: Seharusnya Tulisan Halal Terbaca Jelas

Selain itu, menurutnya AS mengawasi dengan cermat mengamati peran Beijing dalam memberikan dukungan ekonomi atau materi kepada Rusia dan akan memberikan konsekuensi jika itu terjadi.

“Kami berkomunikasi secara langsung, secara pribadi ke Beijing, bahwa pasti akan ada konsekuensi untuk upaya penghindaran sanksi skala besar atau dukungan kepada Rusia untuk mengisinya kembali"

“Kami tidak akan membiarkan itu berlanjut dan membiarkan ada jalur kehidupan ke Rusia dari sanksi ekonomi ini dari negara manapun, di manapun di dunia,” ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler