Cegah Penutupan Gegara Invasi ke Ukraina, Penggemar McDonald's Rusia Merantai Dirinya ke Restoran

14 Maret 2022, 17:13 WIB
Seorang penggemar McDonald's di Moskow, Rusia nekat merantai diri ke restoran demi mencegah tutup gegara invasi ke Ukraina. /Pixabay/KelvinStuttard/

PR DEPOK - Seorang penggemar berat McDonald's Rusia merantai diri ke sebuah restoran di Moskow, Rusia dalam upaya putus asa untuk mencegahnya tutup.

Seorang pria yang nekat merantai diri itu dilaporkan bernama Luka Safronov tersebut melakukan protes terakhir hanya beberapa jam sebelum semua gerai McDonald's di Rusia akan ditutup tanpa batas waktu dampak invasi negara itu ke Ukraina.

Luka Safronov yang nekat merantai diri itu, dilaporkan berteriak dengan menyebut penutupan adalah tindakan permusuhan terhadap dirinya dan warga Rusia.

"Penutupan adalah tindakan permusuhan terhadap saya dan sesama warga saya!" ujarnya dikutip PikiranRakyat-Depok-com dari Mirror.

Baca Juga: Terlahir di Ukraina, Mila Kunis Ungkap Perasaan Soal Warga Sipil yang Melawan Rusia: Mereka Bertarung Seadanya

Sementara dia rotes, pelanggan lain justru memanfaatkan hari terakhir mereka untuk menikmati makanan cepat saji McDonald's dengan berjalan melewatinya dan masuk ke dalam.

Sedangkan sebagian lainya, menertawakan aksi protes Luka yang dianggap sia-sia di tengah kerumunan banyak orang.

Pada akhirnya, polisi menyeret pria tersebut dan protes pun tak membuahkan hasil.

Raksasa makanan cepat saji McDonald's mempekerjakan sekitar 62.000 orang di Rusia.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Kupu-kupu Paling Cantik untuk Ungkap Karakter Anda Sebenarnya

Setelah berhari-hari invasi Rusia ke Ukraina, CEO McDonald's, Chris Kempckinski mengumumkan dia akan menutup semua 850 cabangnya pada Senin, 13 Maret 2022.

Hal itu membuat banyak penggemar patah hati karena akan dibiarkan tanpa Big Mac atau chicken nugget favorit mereka.

Apalagi sebelumnya, Rusia sudah menderita kekurangan Coca Cola setelah perusahaan juga memutuskan untuk menangguhkan bisnis di Rusia.

Ditengah kabar penutupan tersebut, pelanggan yang paham bisnis mengambil keuntungan dari situasi itu dengan menaikkan harga makanan McDonald dan dijual secara online seharga ratusan pound.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler