Penabrak Demonstran Black Lives Matter dengan Mobil Dituduh sebagai Pemimpin Sekte KKK

9 Juni 2020, 18:00 WIB
Ritual yang biasa dilakukan oleh Ku Klux Klan /Sky News

PR DEPOK - Penabrak demonstran Black Lives Matter di Amerika Serikat dituduh sebagai anggota Ku Klux Klan (KKK). Hal ini diungkapkan oleh jaksa penuntut pada Senin, 8 Juni 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Sky News Selasa, 9 Juni 2020 pelaku bernama Harry H Rogers dan merupakan ketua cabang Klu Klux Klan di Henrico County, Virginia, Amerika Serikat.

"Berdasarkan pengakuannya sendiri dan jejaknya di media sosial, dia adalah ketua cabang Ku Klux Klan dan penganut ideologi Confederate," ujar jaksa Henrico County, Shannon Taylor.

Baca Juga: Aplikasi Sunting VivaVideo di HP Berbahaya

Diberitakan sebelumnya, Rogers menabrak demonstran George Floyd di Virginia pada Minggu malam.

Salah satu demonstran mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut, meski tidak serius.

Rogers sendiri tidak pernah menyembunyikan keterlibatannya dalam aktivitas Ku Klux Klan, salah satu organisasi radikal tertua di Amerika.

Baca Juga: Petugas Dinas SDA Temukan Potongan Kaki Wanita Mengambang di Setu Pengarengan Depok

Saking aktifnya, tidak sulit menemukan bukti partisipasinya dalam kegiatan Ku Klux Klan.

Taylor mengatakan bahwa dia belum tahu dengan pasal apa Rogers akan diperkarakan nantinya.

Sejauh ini, hal yang dipertimbangkan adalah menjerat Rogers dengan pasal kejahatan kebencian (hate crime).

Baca Juga: Disangka Hantu, Bule Bertahan Selama 6 Hari Setelah Jatuh ke Sumur di Bali

Hingga berita ini ditulis, belum diketahui apakah Rogers sudah memiliki kuasa hukum atau belum.

Sebagai catatan, aksi unjuk rasa yang banyak terjadi di Amerika saat ini adalah imbas dari kematian George Floyd.

Floyd adalah warga kulit hitam di Minneapolis, Minnesota yang meninggal setelah kepolisian setempat menindih lehernya dengan lutut dua pekan lalu.

Baca Juga: Simak 4 Panduan Kriteria Perjalanan Orang di Era New Normal

Hingga berita ini ditulis, unjuk rasa sudah berlangsung lebih dari sepekan. Beberapa di antaranya berujung kerusuhan dan penjarahan di mana warga bertarung dengan aparat keamanan.

Hal itu mendorong pemerintah negara bagian mengkaji berbagai hal terkait cara kerja Kepolisian.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Sky News

Tags

Terkini

Terpopuler