Para Ilmuwan Menemukan Predator Laut Baru dan Kecil yang Mampu Menyerap Karbon Secara Alami

16 Maret 2022, 13:00 WIB
Para ilmuwan menemukan predator laut baru dan kecil yang mampu menyerap karbon secara alami, simak lengkapnya. /Sky News/

PR DEPOK - Para ilmuwan menemukan predator laut baru dan kecil yang mampu menyerap karbon.

Dengan predator laut yang menyerap karbon, para ilmuwan telah menemukan apa yang bisa menjadi 'senjata rahasia' dalam pertempuran melawan perubahan iklim.

Adapun predator laut yang menyerap karbon itu muncul karena lautan menjadi lebih hangat dan lebih asam.

Seluruh lautan di dunia adalah rumah bagi sebagian besar keanekaragaman hayati bumi.

Baca Juga: Sebut Perang Rusia-Ukraina Tak akan Terjadi jika Presiden AS Masih Sama, Donald Trump Ungkap Alasannya

Para ilmuwan mengatakan bahwa mikroba bersel tunggal bisa menjadi "senjata rahasia dalam pertempuran melawan perubahan iklim"

Mikroba bersel tunggal tersebut mampu melakukan fotosintesis serta berburu dan memakan mangsa.

Mikroba tersebut dapat menggunakan fotosintesis dan mengeluarkan lendir kaya karbon yang menarik dan menjebak mikroba lain.

Predator memakan beberapa mikroba ini sebelum meninggalkan lendir kaya karbon yang tenggelam ke dasar laut yang berkontribusi pada pompa karbon alami.

Baca Juga: Terjadi Lagi, Pembalap Moto2 Ini Temukan Cicak Besar di Kamar Hotelnya

Menurut tim di University of Technology Sydney, di Australia, makhluk ini dapat dibudidayakan untuk membantu mengimbangi emisi karbon.

Dilansir dari laman News Sky, bahwa penelitian tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Nature Communications.

Menurut ahli biologi kelautan Dr Michaela Larsson bahwa perilaku tersebut belum pernah ditunjukkan sebelumnya.

"Kebanyakan tanaman terestrial menggunakan nutrisi dari tanah untuk tumbuh, tetapi beberapa, seperti penangkap lalat Venus, mendapatkan nutrisi tambahan dengan menangkap dan memakan serangga," kata Dr Larsson.

"Demikian pula, mikroba laut yang berfotosintesis, yang dikenal sebagai fitoplankton, menggunakan nutrisi yang terlarut dalam air laut di sekitarnya untuk tumbuh," tambah Dr Larsson.

Baca Juga: Jelang MotoGP Mandalika 2022, Duo Repsol Honda Akui Sangat Menantikan Dukungan dari Para Penggemar

Organisme penelitian ini yaitu Prorocentrum cf. balticum, adalah mixotrof, sehingga juga dapat memakan mikroba lain untuk mendapatkan nutrisi yang terkonsentrasi, seperti mengonsumsi multivitamin.

Mikroba ini memiliki kapasitas untuk memperoleh nutrisi dengan cara yang berbeda.

Mikroba ini juga dapat menempati bagian laut tanpa nutrisi terlarut dan karena itu tidak cocok untuk sebagian besar fitoplankton.

Profesor Martina Doblin, penulis studi tersebut, mengatakan mikroba bisa menyeimbangkan jumlah karbon dioksida di atmosfer.

Baca Juga: Kremlin Bantah Klaim Volodymyr Zelensky Soal Dialog Damai Kedua Negara yang Mulai Menemui Titik Terang

Spesies yang diisolasi dari perairan lepas pantai Sydney ini diperkirakan mampu menenggelamkan hingga 0,15 gigaton karbon setiap tahun.

Studi ini menunjukkan bahwa untuk memenuhi tujuan iklim, umat manusia perlu menemukan cara untuk menghilangkan 10 gigaton CO2 dari atmosfer setiap tahun hingga tahun 2050.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Sky News

Tags

Terkini

Terpopuler