Tak Lagi Dukung Rusia, China Balik Arah Dukung Ukraina

18 Maret 2022, 07:15 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping. China kini dikabarkan tidak lagi mendukung Rusia dan justru berbalik mendukung Ukraina, begini situasinya. /Sputnik/Aleksey Druzhinin/Reuters.

PR DEPOK – China yang memiliki hubungan baik dengan Rusia, belakangan ini ramai disoroti terkait invasi Moskow ke Ukraina.

Diduga memberikan dukungan ke Rusia, China dikabarkan berbalik arah untuk mendukung Ukraina.

China baru-baru ini berjanji untuk mendukung Ukraina secara ekonomi dan memuji 'persatuan' negara itu dalam menghadapi serangan Rusia.

Baca Juga: Kamala Harris Picu Kemarahan di Twitter Usai Sebut Ukraina Bagian dari NATO

Terkait sikap tegas China atas invasi Rusia ke Ukraina ini disampaikan langsung oleh duta besar Fan Xianrong.

“China tidak akan pernah menyerang Ukraina dan akan 'menghormati jalan yang dipilih oleh Ukraina,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian juga membenarkan hal tersebut.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI dan GTV Jumat, 18 Maret 2022: Akan Tayang E-Sport Star Indonesia

Menurutnya, China berusaha untuk secara terbuka menjauhkan diri dari Moskow.

Ia juga mengakui bahwa sebelumnya China memberikan dukungan kuat terhadap Rusia.

Maka dari itu, Zhao tidak berbuat banyak untuk menghilangkan kecurigaan bahwa upaya pintu belakang untuk menopang upaya perang Putin masih berlangsung.

Baca Juga: Cara Daftar BLT Balita 2022 Online Pakai HP, Ada Bantuan Rp3 Juta untuk Anak Usia 0-6 Tahun

Pasalnya, ia tidak bisa menjamin kemungkinan tidak mengirim pasokan militer ke Moskow atau bantuan dari sanksi.

Ditanya secara khusus apakah China yang mendukung Ukraina akan berarti penolakan untuk mengirim senjata ke Rusia, dia berkata: 'Itu interpretasi Anda sendiri.

Diberitakan sebelumnya, Intelijen Amerika Serikat (AS) menjelang pertemuan antara diplomat tingkat tinggi AS dan China menyatakan, Rusia telah menghubungi Beijing untuk mendapatkan dukungan.

Baca Juga: Cara Daftar PKH Online 2022 lewat HP, Modal KTP dan KK Bisa Dapatkan Bansos Rp3 Juta

Rusia dikabarkan telah meminta paket ransum untuk pasukannya, drone, kendaraan lapis baja, peralatan intelijen, dan keringanan sanksi ekonomi.

AS lantas memperingatkan China akan konsekuensi jika mencoba membantu upaya perang Vladimir Putin.

Meski demikian, tidak jelas apakah bantuan China telah dikirim untuk Rusia.

Baca Juga: Jenderal Utama Putin Berkhianat, Bocorkan Informasi Intelijen ke Ukraina

China awalnya tampak mendukung ancaman Rusia terhadap Ukraina, dengan pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan antara Putin dan Xi Jinping di Olimpiade Musim Dingin yang mencela 'ekspansi ke timur NATO.

Akan tetapi, ketika gelombang konflik telah berbalik melawan orang-orang Putin dan jumlah korban sipil meningkat, diplomat China perlahan-lahan menurunkan dukungan mereka.

Wang Yi, menteri luar negeri, mengatakan pekan lalu bahwa China menyesali konflik dan korban tewas warga sipil, dan menyebutnya sebagai 'perang' untuk pertama kalinya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Karier dan Keuangan Jumat, 18 Maret 2022: Leo, Hari Ini Keuangan akan Menjadi Sulit Bagi Anda

Yi kemudian berbicara lagi minggu ini untuk mengatakan bahwa sanksi yang dilontarkan terhadap Rusia 'tidak boleh mempengaruhi' China.

Presiden Rusia kemarin mengklaim upaya untuk memiliki dominasi global Barat akan segera berakhir ketika dia mengecam sanksi yang dijatuhkan karena UE 'tidak menginginkan Rusia yang kuat dan berdaulat'.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: dailymail

Tags

Terkini

Terpopuler