Taliban Tutup Kembali Sekolah bagi Perempuan, Negara Barat Geram: Bertentangan dengan Jaminan Publiknya

25 Maret 2022, 15:14 WIB
Ilustrasi. Negara-negara Barat mengecam keputusan Taliban yang menutup kembali sekolah menengah bagi perempuan. /Pixabay/12019//

PR DEPOK – Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya mengutuk keputusan Taliban untuk menutup sekolah menengah perempuan di Afghanistan.

Taliban menutup sekolah menengah untuk anak perempuan di Afghanistan hanya beberapa jam setelah membukanya kembali.

Terkait hal itu, AS bersama negara-negara Barat lain mendesak Taliban untuk mengambil kembali keputusannya.

Pernyataan bersama dari menteri luar negeri Inggris, Kanada, Prancis, Italia, Norwegia dan AS, ditambah perwakilan tinggi Uni Eropa, mengatakan bahwa keputusan oleh Taliban akan membahayakan prospek legitimasi kelompok itu.

Baca Juga: Bansos PKH Cair Sebelum Puasa 2022, Cek untuk Dapat Bantuan BLT Balita hingga Lansia

Mereka juga menyebut keputusan Taliban akan mempersulit ambisi Afghanistan menjadi anggota yang dihormati dalam masyarakat antar bangsa.

"Tindakan Taliban bertentangan dengan jaminan publiknya kepada rakyat Afghanistan dan komunitas internasional," kata negara-negara Barat dalam pernyataan mereka, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.

Mereka meminta Taliban, yang merebut kekuasaan Agustus lalu ketika pasukan AS menarik diri dari negara itu, untuk segera membatalkan keputusan tersebut.

Baca Juga: Dea OnlyFans Ditangkap Pihak Kepolisian, Sebelumnya Sempat Jadi Bintang Tamu di Podcast Deddy Corbuzier

Menurut negara-negara Barat, keputusan itu akan memiliki konsekuensi yang jauh melampaui kerugiannya bagi perempuan di Afghanistan.

"Jika tidak dibatalkan, itu akan sangat merusak prospek Afghanistan untuk kohesi sosial dan pertumbuhan ekonomi," kata mereka.

Penandatangan pernyataan itu terutama termasuk Norwegia, yang menjadi tuan rumah pembicaraan penting antara Taliban dan beberapa diplomat Barat pada Januari.

Baca Juga: Cara Daftar PKH Online 2022 Lewat HP di Aplikasi Cek Bansos, Dapatkan BLT Ibu Hamil dan Anak Balita Rp3 Juta

Saat itu pemerintah Norwegia bersikeras bahwa mereka menempatkan tuntutan nyata pada Taliban dan bahwa pembicaraan di Oslo sama sekali bukan legitimasi Gerakan.

Kepala Dewan Pengungsi Norwegia mengatakan pada saat itu bahwa pencabutan sanksi terhadap Taliban merupakan langkah penting dalam upaya menyelamatkan nyawa di Afghanistan.

Keputusan Taliban untuk menutup sekolah bagi anak perempuan terjadi setelah pertemuan oleh pejabat senior di kota selatan Kandahar, pusat kekuatan de facto gerakan itu dan jantung spiritual konservatif.

Baca Juga: Indonesia Tak Setuju Rusia Absen KTT G20, AS Tuntut Hal Ini

Keputusan tersebut diumumkan usai komunitas internasional bekerja mengatasi masalah dukungan gaji guru, tepat ketika perempuan Afghanistan dengan penuh semangat kembali ke sekolah untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan.

Negara-negara Barat memperingatkan bahwa langkah itu akan memiliki dampak yang tak terelakkan pada prospek Taliban untuk mendapatkan dukungan politik dan legitimasi baik di dalam maupun di luar negeri.

"Setiap warga negara Afghanistan, laki-laki atau perempuan, memiliki hak yang sama atas pendidikan di semua tingkatan, di semua provinsi di negara ini,” tandas pernyataan itu.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler