PR DEPOK - Pasukan Ukraina merebut kembali pinggiran kota utama Kyiv dan mati-matian mempertahankan kendali atas kota Mariupol yang terkepung.
Perebutan pinggiran kota Kyiv itu terjadi ketika para perunding bersiap untuk bertemu dengan rekan-rekan Rusia mereka untuk pembicaraan tatap muka di Istanbul.
Pasukan pembebasan pinggiran kota itu, merebut pintu gerbang utama ke barat laut ibu kota dari kendali Rusia.
Baca Juga: Prakiraan Hujan di Wilayah Jabodetabek, Periode 30 Maret-4 April 2022
Penembakan besar-besaran pun terjadi ketika pengambilan alih berlanjut di daerah itu.
Terlihat juga hujan bom dari langit dan disebutkan bahwa orang-orang ada yang terbunuh ketika mencoba melarikan diri.
"Kami melihat mobil-mobil yang mencoba keluar sendiri, mereka dihancurkan oleh tank, dengan orang-orang di dalamnya," ucap seorang warga dikutip PR Depok dari CNA.
Sementara pakar Barat menggambarkan hilangnya kota pinggiran Irpin sebagai kemunduran signifikan bagi pasukan Rusia.
Pertempuran itu disebut telah menewaskan sekitar 20.000 orang dan memaksa lebih dari 10 juta orang mengungsi dari rumah mereka.
Proses perdamaian pun tampaknya kini menjadi samar untuk terjadi.
Baca Juga: Bukan Vaksin Covid-19, Dokter di Singapura Diskors Usai Terciduk Suntikan Larutan Garam pada Pasien
Negosiator Ukraina dan Rusia rencananya akan melanjutkan pembicaraan damainya di bawah bayang-bayang tuduhan mengejutkan.
Tuduhan itu mengatakan bahwa delegasi diracuni pada putaran negosiasi sebelumnya.
Oligarki Rusia Roman Abramovich pun baru-baru ini diduga telah menjadi sasaran awal untuk diracuni.***