Disetubuhi Tentara Rusia Selama 12 Jam, Ibu Empat Anak di Ukraina Frustasi dan Ingin Akhiri Hidup

8 April 2022, 10:55 WIB
Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova berbicara kepada wartawan di samping bangunan yang dihancurkan oleh penembakan Rusia, di tengah Invasi Rusia ke Ukraina, selama kunjungannya di Borodyanka, wilayah Kyiv, Ukraina 7 April 2022. /Zohra Bensemra/Reuters/

PR DEPOK – Fakta kejahatan perang tentara Rusia di Ukraina secara perlahan mulai terkuat.

Seorang ibu di Ukraina baru-baru ini mengungkap aksi pemerkosaan tentara Rusia yang ia alami.

Sadisnya, ibu berkewarganegaraan Ukraina yang memiliki empat orang anak itu mengaku telah diperkosa selama lebih dari 12 jam oleh tentara Rusia.

Baca Juga: Perang Hari ke-44: Intelijen Jerman Sadap Informasi Rusia, Ukraina Siap untuk Serangan Susulan

Akibat insiden itu, ibu Ukraina yang namanya disamarkan berniat untuk mati.

Elena mengaku insiden tersebut terjadi pada 3 April 2022 setelah seorang simpatisan Rusia di wilayah Kherson selatan mengatakan kepada pasukan bahwa suaminya adalah seorang tentara Ukraina di garis depan.

Menggambarkan aksi bejat tentara Rusia itu, Elena yanga adalah seorang bidan menjelaskan bahwa dia berada di sebuah toko pada pukul 3 sore ketika tentara datang dan mulai berbicara dengan pelanggan.

Baca Juga: Bandara Incheon Korea Selatan akan Terapkan Sistem Pemeriksaan Keamanan Baru

Seseorang tentara menunjuk ke arahnya menuding dirinya sebagai seorang banderovka, istilah yang mengacu pada pemimpin nasionalis Ukraina Stepan Bandera, yang bekerja sama dengan Nazi untuk memerangi Rusia.

“Saya segera meninggalkan toko. Aku hanya punya waktu untuk masuk ke rumahku. Dua tentara Rusia masuk melalui pintu setelah saya,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Ia mengaku ditodong dengan senjata oleh tentara Rusia pada kejadian tersebut.

Baca Juga: Tom Hiddleston akan Membintangi Drama Series Apple TV Berjudul ‘The White Darkness’

"Tanpa sepatah kata pun, mereka mendorong saya ke tempat tidur. Mereka menahan saya dengan senapan dan menelanjangi saya. Mereka tidak banyak bicara. Kadang-kadang mereka memanggil saya 'banderovka' atau mereka mengatakan 'giliran Anda' satu sama lain. Kemudian, pada jam 4 pagi, mereka pergi,” katanya.

Sambil terisak, dia mengatakan itu membuatnya merasa sangat menjijikkan.

Ia tampak frustasi dan mengaku tidak ingin hidup lagi.

“Saya tidak ingin hidup,” tuturnya.

Baca Juga: BSU 2022 Cair April? Cek Syarat dan Daftar Pekerja Penerima BLT Subsidi Gaji Rp1 Juta di kemnaker.go.id

Ia juga bersumpah untuk menemukan dan tentara Rusia atas aksi mereka.

“Saya akan mengarahkan jari pada orang-orang yang memilih saya. Saya akan menunjukkannya kepada suami saya,” katanya.

Alina Kryvoulyak dari La Strada, sebuah kelompok hak-hak perempuan mengatakan tentara Rusia kemungkinan melakukan hal yang sama terhadap wanita Ukraina lainnya selama invasi.

Baca Juga: Pemerintah Sydney Australia Mengeluarkan Peringatan Banjir Bandang Akibat Hujan Lebat

"Mungkin ada ribuan perempuan dan gadis-gadis muda yang telah diperkosa," katanya.

La Strada menyebutkan, ia telah menerima telepon di saluran bantuannya tentang tujuh kasus pemerkosaan sehingga meyakini akan ada lebih banyak lagi yang akan melapor kasus pemerkosaan.

Telepon pertama yang diterima La Strada pada 4 Maret adalah tentang pemerkosaan kolektif terhadap seorang ibu dan putrinya yang berusia 17 tahun oleh tiga pria di Kherson.

Baca Juga: Boy William Bangga Bisa Buka Perban Lucinta Luna Usai Operasi Plastik: Pertama Kali Gue Unboxing Kepala

Kasus pemerkosaan wanita Ukraina lainnya dilaporkan terjadi di wilayah Kyiv.

"Tentara Rusia telah melakukan kekerasan seksual terhadap perempuan dan laki-laki Ukraina, terhadap anak-anak dan terhadap orang tua," kata jaksa agung Ukraina Iryna Venediktova.

Meski demikian, ia mengaku bahwa menjadi tantangan untuk mengumpulkan bukti di negara yang berperang karena sinyal telepon dan jangkauan listrik tidak merata.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler