PR DEPOK – Pada operasi militer kemarin Sabtu, 9 April 2022 pasukan keamanan Israel menembak mati warga Palestina di kamp pengungsi Tepi Barat Jenin.
Hal tersebut dilakukan pasukan Israel dengan alasan mencari pelaku kriminal serangan mematikan di Tel Aviv baru-baru ini.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan jika tiga belas warga Palestina terluka oleh penembakan Israel Sabtu kemarin, termasuk salah seorang wanita yang berusia 19 tahun.
Warga Palestina yang tewas tersebut diidentifikasi sebagai Ahmad al-Saadi yang dilaporkan sebagai anggota Brigade al-Quds (Saraya al-Quds), sayap militer gerakan Jihad Islam.
Baca Juga: Cara Cairkan BPNT Kartu Sembako Tahap 2 di Kantor Pos, Dapatkan Bantuan Rp 600 Ribu Pakai KTP
Militer Israel mengatakan jika tentaranya sedang melakukan operasi terorisme di wilayah tersebut dan menembak orang Palestina bersenjata yang menembaki mereka.
Dikutip PikiranRakyat.Depok.com dari Al-Jazeera pada Minggu, 10 April 2022, serangan Sabtu kemarin terjadi sehari setelah Israel menembak mati warga Palestina Raad Hazem 28 tahun. Raad Hazem diketahui telah menembak tiga orang Israel dan melukai lebih dari belasan warga Israel.
Penggerebekan tersebut berlangsung selama dua jam, hal ini dimulai saat tentara Israel yang mengepung kediaman Raad Hazem.
Sang ayah yang mengetahui hal tersebut meminta Raad Hazem untuk menyerahkan diri, namun hal tersebut ditolak oleh Hazem.
Menyusul serangan Sabtu di Tel Aviv baru-baru ini Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan jika dirinya memberikan “kebebasan penuh” kepada badan keamanan untuk mengekang gelombang kekerasan.
Sejak 22 Maret lalu sebanyak 14 orang tewas dalam serangan Israel termasuk beberapa orang bersenjata yang diduga terkait atau terinspirasi oleh kelompok ISIS. Sementara itu selama periode yang sama, setidaknya 10 warga Palestina telah tewas.
Baca Juga: Cara Cairkan BLT Minyak Goreng 2022 di Kantor Pos, Segera Cek Penerima Bantuan, Ada Dana Rp 300 Ribu
Serangan mematikan pada Kamis lalu ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan selama bulan suci Ramadhan.
Seperti yang kita ketahui selama Ramadhan tahun lalu, konfrontasi antara pasukan Israel dan Jemaah Palestina di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur meningkat, hal tersebut juga diikuti dengan serangan selama 11 hari oleh Israel di Gaza.***