Semakin Panas, Rusia Kemungkinan Pakai Senjata Nuklir dan Serang Pangkalan NATO

18 April 2022, 09:55 WIB
Bendera Rusia terlihat di balik pagar kawat di atap Konsulat Jenderal Rusia di Kharkiv, Ukraina 23 Februari 2022. /Vyacheslav Madiyevskyy/Reuters

PR DEPOK – Perang Rusia dan Ukraina semakin memanas dan banyak pihak yang menganalisis meluasnya konflik ini.

Lord Ricketts, mantan kepala keamanan Inggris misalnya, turut membuat analisis soal perang Rusia dan Ukraina.

Menurutnya, Vladimir Putin dapat menyerang pangkalan NATO untuk menghentikan pengiriman senjata ke Ukraina.

Baca Juga: Ukraina Abaikan Ultimatum di Mariupol, Rusia Berikan Ancaman Ini

Lord Ricketts yang juga penasehat keamanan nasional pertama Pemerintah Inggris mengatakan, hal tersebut dilandasi oleh keputusasaan Vladimir Putin dalam invasi di Ukraina.

Bahkan, Vladimir Putin menurutnya dapat memerintahkan penyerangan terhadap pesawat atau konvoi NATO yang menuju ke Ukraina.

Maka dari itu, ia khawatir konflik Rusia-Ukraina justru bergerak menuju jalan buntu yang penuh kemarahan yang membuat Rusia akan mempertahankan sebagian besar negara dan Ukraina tidak akan menyetujui kesepakatan penyelesaian konflik.

Baca Juga: APBN Dinilai Jadi Tulang Punggung IKN Nusantara, Sebesar Rp27-30 Triliun Dana Dicadangkan dalam APBN 2023

Tidak hanya itu, ia juga memperingatkan bahwa konflik dapat berlanjut selama tahun-tahun mendatang sebagai perang gerilya seperti luka terbuka di tengah Eropa.

"Saya kira apa yang Presiden Putin ingin kita semua takuti adalah bahwa dia mungkin ingin menggunakan senjata nuklir di Ukraina, yang akan menjadi eskalasi penting dan memastikan Rusia terisolasi di seluruh dunia," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Lebih mungkin, Rusia akan mencegah atau membatasi aliran senjata ini ke Ukraina.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin, 18 April 2022: Hubungan Cancer Terancam Retak, Saatnya Virgo Membina Rumah Tangga

“Paling buruk, mungkin, semacam serangan rudal di pangkalan di NATO, di mana senjata untuk Ukraina sedang dipersiapkan,” katanya.

Hal ini menurutnya akan menambah dilema negara-negara NATO dalam menghadapi invasi Rusia di Ukraina.

"Dan itu pasti akan menimbulkan dilema nyata bagi negara-negara NATO," ujarnya.

Baca Juga: Daftar Bansos yang Pencairannya Dipercepat Jelang Lebaran 2022, Ada BLT Minyak Goreng dan BPNT Cair April Ini

Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa penting untuk tidak membiarkan Rusia memenangkan wilayah di wilayah Donbas.

"Inilah mengapa sangat penting bagi kami untuk tidak membiarkan mereka, mempertahankan pendirian kami, karena pertempuran itu dapat mempengaruhi jalannya seluruh perang. Saya tidak percaya militer Rusia dan kepemimpinan Rusia,” katanya.

Presiden Volodymyr Zelensky juga mendesak Barat untuk mempersiapkan serangan nuklir dari Vladimir Putin.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Rentan Terkena Diabetes? Pakar Kesehatan Ungkap Hal Ini

Dia mengatakan bahwa pemimpin Rusia dapat mempertimbangkan serangan taktis jika perangnya terhenti lebih jauh.

"Kita seharusnya tidak menunggu saat ketika Rusia memutuskan untuk menggunakan senjata nuklir. Kita harus bersiap untuk itu," katanya.

Rusia sebelumnya mendesak AS untuk berhenti mengirim senjata ke Ukraina, memperingatkan konsekuensi yang tidak dapat diprediksi jika terus dilakukan.

Baca Juga: Lebih dari 20 Warga Palestina Terluka dalam Kekerasan yang Terjadi di Yerusalem

Peringatan itu disampaikan dalam bentuk nota diplomatik resmi.

Dikatakan bahwa pengiriman senjata paling sensitif Amerika dan NATO akan memperparah konflik.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler