Kapal Wisata Tenggelam di Semenanjung Shiretoko Jepang, Korban Tewas Meningkat hingga 11 Orang

26 April 2022, 11:14 WIB
Sebuah kapal wisata hilang kontak di Semenanjung Shiretoko Jepang sejak Sabtu, 23 April 2022 pukul 13.15 waktu setempat. /Pixabay/cocoparisiene.

PR DEPOK - Pada Sabtu, 23 April 2022 lalu, sebuah kapal wisata di Jepang telah dilaporkan hilang kontak sekitar pukul 13.15 waktu setempat.

Penjaga Pantai dan Pasukan Bela Diri (SDF), yang bertugas melakukan pencarian berhasil menemukan sisa orang hilang.

Para petugas telah memperluas area pencarian, yang sedang dijelajahi oleh pesawat dan kapal.

Area pencarian telah diperluas di luar dan kapal penangkap ikan lokal juga bergabung dalam pencarian.

Baca Juga: Finlandia dan Swedia Berencana Gabung dengan NATO pada Bulan Mei, Rusia Beri Ancaman

Penjaga pantai dan pejabat setempat mengatakan, korban tewas dari kapal wisata yang hilang kontak selama akhir pekan di Jepang meningkat menjadi 11 orang.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Prokerala, hal itu diumumkan setelah seorang gadis berusia tiga tahun dipastikan tewas pada hari Senin.

Kapal wisata Jepang hilang kontak di Semenanjung Shiretoko, utara Hokkaido. Kapal wisata berbobot 19 ton bernama Kazu One sedang membawa 26 orang.

Kapal tersebut telah membuat panggilan darurat yang mengatakan kapal itu akan tenggelam.

Baca Juga: Kejagung akan Periksa Kepala Biro Hukum Kemendag terkait Kasus Korupsi Fasilitas CPO Ekspor Minyak Goreng

Dikabarkan bahwa di antara mereka yang berada di kapal, sebanyak tujuh pria dan tiga wanita dipastikan tewas keesokan harinya.

Gadis berusia tiga tahun, korban terbaru, ditemukan dalam keadaan tidak sadar pada Minggu malam. Anak itu kemungkinan hanyut bersama angin dan air pasang.

Korban terbaru ini ditemukan di perairan sekitar 14 kilometer timur mercusuar dekat ujung Semenanjung Shiretoko.

Semenanjung Shiretoko merupakan tujuan populer di timur laut Hokkaido yang terkenal dengan wisata es melayang.

Baca Juga: Negara Barat Kirim Senjata ke Ukraina, Menteri Luar Negeri Rusia Ingatkan Perang Dunia 3

Penjaga Pantai dan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata mengatakan, 24 penumpang dan awak semuanya diyakini mengenakan jaket pelampung ketika kapal berangkat.

Akan tetapi, jenazah gadis kecil tersebut tidak mengenakan jaket pelampung saat ditemukan oleh para petugas.

Menurut laporan, sembilan dari 10 orang yang dipastikan tewas ditemukan di air atau di bebatuan terdekat sekitar 10 kilometer dari tempat kapal membuat panggilan penyelamatan pertamanya.

Baca Juga: Tidak Serahkan Dokumen Penyelidikan Kasus Dugaan Penipuan Bisnis, Donald Trump Dituntut Hakim AS

Menurut informasi, kapal wisata tersebut tenggelam di perairan yang bergelombang. Oleh sebab itu, para pencari menggunakan peralatan sonar untuk mencoba dan menemukan kapal tersebut.

Sebagai informasi, kapal itu pernah menabrak dengan benda mengambang pada Mei tahun 2021 lalu. Insiden itu menyebabkan tiga penumpang terluka.

Selanjutnya pada Juni lalu, Kementerian Perhubungan mengatakan kapal itu sempat kandas di perairan dangkal tidak lama setelah meninggalkan pelabuhan.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler