Volodymyr Zelensky Tak akan Setujui Gencatan Senjata Kecuali Rusia Angkat Kaki dari Ukraina

5 Mei 2022, 09:35 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. /Stephanie Lecocq/REUTERS

PR DEPOK - Presiden Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa Ukraina tidak bisa menerima kesepakatan gencatan senjata yang diajukan Rusia.

Alasannya karena kesepakatan tersebut tetap memungkinkan Rusia menempatkan pasukannya di wilayah Ukraina.

Sebaliknya, Volodymyr Zelensky hanya akan menyetujui kesepakatan yang membuat Rusia benar-benar angkat kaki dari negaranya.

Baca Juga: Tak Lagi Dukung Rusia, Israel Siap Kirim Senjata ke Ukraina untuk Pertama Kali

"Kami tidak akan menerima (kesepakatan) konflik yang dibekukan (gencatan senjata)," tuturnya saat diwawancarai oleh Wall Street Journal.

Usai berhasil menghalau serangan Rusia di fase pertama yang ia sebut sebagai tahap konflik, Volodymyr Zelensky yakin Ukraina mampu memukul mundur Rusia dan memulihkan integritas teritorialnya seperti semula.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera, Volodymyr Zelensky sadar betul bahwa Ukraina kemungkinan besar akan dipaksa menyetujui perjanjian damai oleh Rusia seperti yang terjadi tahun 2015 lalu.

Baca Juga: Serangan Rusia Makin Tak Terkendali di Ukraina, Mulai Simulasi Penggunaan Senjata Nuklir

Setahun sebelum kesepakatan ditandatangani, Rusia menganeksasi Krimea dan memberikan dukungannya secara terang-terangan terhadap gerakan separatis di Donbas.

Vladimir Putin bersikukuh mendesak Ukraina mengakui kendali Rusia atas Krimea sebagai syarat untuk menghentikan peperangan. Akhirnya, Rusia mampu mendesak Ukraina untuk melepaskan wilayah tersebut.

Kala itu, kesepakatan perjanjian damai atas kedaulatan Krimea dimediasi oleh Prancis dan Jerman.

Baca Juga: Miliarder Dunia Bill Gates dan Elon Musk Terlibat Cekcok, Gegara Twitter?

Tidak ingin menyerah lagi, Volodymyr Zelensky tetap meminta Vladimir Putin bertemu dengannya menegosiasikan kesepakatan terbaik untuk mengakhiri perang.

Ajakan Volodymyr Zelensky muncul setelah Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan bahwa Rusia berusaha meningkatkan invasinya di wilayah timur.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Ukraina Oleksandr Motuzyanyk mencatat hampir 50 serangan udara per hari yang dilancarkan Rusia di timur.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler