Vladimir Putin Soroti Sanksi Akibat Invasinya di Ukraina: Negara Barat Lebih Sengsara dari Rusia

13 Mei 2022, 11:45 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat selama konferensi pers akhir tahun di Moskow, Rusia 19 Desember 2019. /Evgenia Novozhenina/Reuters

PR DEPOK – Presiden Vladimir Putin baru-baru ini menyoroti dampak sanksi negara Barat kepada Rusia akibat invasi di Ukraina.

Menurut Vladimir Putin, negara Barat lebih parah terkena sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia atas invasi Ukraina.

Vladimir Putin menjelaskan bahwa Rusia telah tangguh dalam menghadapi tantangan eksternal dibandingkan negara Barat.

Baca Juga: Hari Pertama KTT AS-ASEAN, Presiden Joe Biden Janjikan Investasi Baru Senilai Rp2,19 triliun

Hal ini dipertegas Vladimir Putin dengan menjelaskan tingkat inflasi di Eropa saat ini.

"Kami melihatnya terutama dengan melihat kenaikan tajam inflasi di Eropa yang mendekati 20 persen di beberapa negara," kata Vladimir Putin pada Kamis, 12 Mei 2022 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari  The Moscow Times.

Mengenai hal ini, Vladimir Putin meyakini jika sanksi ke Rusia justru semakin memberatkan Uni Eropa.

"Jelas bahwa kelanjutan dari obsesi dengan sanksi pasti akan menyebabkan konsekuensi yang paling sulit bagi Uni Eropa, bagi warganya," tutur Vladimir Putin.

Baca Juga: Wakil Rusia untuk PBB Akui Tidak Ada Kesempatan Damai dengan Ukraina, Kapan Perang Berakhir?

Sebaliknya, Rusia yang dijatuhi sanksi Barat karena invasinya di Ukraina bisa mengelola situasi dengan baik.

"Rusia dengan percaya diri mengelola dalam menghadapi tantangan eksternal," ujar Vladimir Putin.

Tidak hanya itu, Vladimir Putin juga mengungkit kondisi mata uang Rusia usai adanya sanksi negara Barat.

Baca Juga: AS Janjikan Bantuan 150 Juta Dolar untuk Indonesia di Tengah Invasi Rusia di Ukraina, , Ada Apa?

Vladimir Putin juga menyambut baik perlambatan inflasi bertahap setelah melonjak menjadi 16,7 persen tahun-ke-tahun di bulan Maret, serta pemulihan rubel, yang sekarang berada pada level terkuatnya sejak pecahnya krisis Ukraina.

Didukung oleh kontrol modal yang ketat dan ekspor energi, rubel Rusia baru-baru ini menunjukkan rebound yang spektakuler.

Bahkan menurut Vladimir Putin, Rubel saat ini mengalami dinamika yang terbaik di antara semua mata uang internasional.

Baca Juga: Rusia Kacau, Vladimir Putin Tangkap Beberapa Jenderal yang Terlibat Invasi di Ukraina

"Rubel mungkin menunjukkan dinamika terbaik di antara semua mata uang internasional," kata Vladimir Putin.

Sebelumnya, negara-negara Barat telah menampar Rusia dengan rentetan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah Vladimir Putin mengirim pasukan ke negara tetangga Ukraina pada 24 Februari.

“Pemerintah Barat dipandu oleh ambisi politik yang picik dan dibesar-besarkan dan oleh Russophobia, memberikan pukulan yang jauh lebih keras terhadap kepentingan nasional mereka sendiri, ekonomi mereka sendiri, dan kesejahteraan warga mereka sendiri," kata Vladimir Putin dalam pertemuan pemerintah.

Baca Juga: 19 Negara Gelar Latihan Perang, NATO Sampaikan Ini ke Presiden Rusia Vladimir Putin

Perlu diketahui, perang Rusia dan Ukraina saat ini semakin jauh dari kemungkinan perdamaian.

Rusia menuding Ukraina serta negara Barat yang didukung NATO sebagai penyebab hal ini terjadi.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Moscow Times

Tags

Terkini

Terpopuler