Bersikeras Menentang Finlandia dan Swedia Bergabung ke NATO, Turki Ajukan Syarat Ini

1 Juni 2022, 19:30 WIB
Turki mengajukan sebuah syarat jika Finlandia dan Swedia tetap ingin bergabung ke NATO, singgung soal undang-undang. /REUTERS/Pascal Rossignol.

PR DEPOK – Menteri luar negeri Turki mengatakan Finlandia dan Swedia harus mengubah undang-undang mereka jika diperlukan untuk memenangkan dukungan Ankara.

Pasalnya, dalam upaya bergabung dengan NATO, hingga kini Finlandia dan Swedia masih mendapat tentangan dari Turki.

Menteri luar negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, mengatakan pada hari Selasa bahwa negaranya yang merupakan anggota NATO tidak akan mencabut penentangannya terhadap pengajuan Finlandia dan Swedia kecuali tuntutannya dipenuhi.

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, Turki menuduh Finlandia dan Swedia menyembunyikan orang-orang yang terkait dengan kelompok yang dianggapnya sebagai “teroris”, termasuk Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Baca Juga: BPNT Cair Juni 2022 di Kantor Pos, Pemilik KTP Ini Bisa Cek Daftar Penerima Bansos di cekbansos.kemensos.go.id

Mereka juga mempermasalahkan keputusan Finlandia dan Swedia untuk menghentikan ekspor senjata ke Turki pada 2019.

Turki menuntut kedua negara harus menghentikan dukungan mereka untuk PKK dan kelompok-kelompok lain, melarang mengatur acara apa pun di wilayah mereka, mengekstradisi yang dicari oleh Turki atas tuduhan “terorisme”, mendukung operasi militer dan “kontraterorisme” Turki, dan mencabut semua pembatasan ekspor senjata.

Sementara itu, Finlandia dan Swedia telah berusaha untuk merundingkan solusi dan negara-negara anggota NATO lainnya mengatakan mereka tetap yakin bahwa keberatan yang diajukan oleh Turki dapat diatasi.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Siap Kirim Sistem Roket Canggih ke Ukraina, Bagaimana Reaksi Rusia?

Semua 30 sekutu NATO harus dengan suara bulat menyetujui setiap perluasan badan keamanan yang dipimpin Amerika Serikat.

Cavusoglu mengatakan Turki telah memberikan dokumen kunjungan delegasi Finlandia dan Swedia yang menguraikan tuntutannya selama pembicaraan di Ankara pekan lalu dan bahwa Turki sedang menunggu tanggapan mereka.

Ia menambahkan bahwa dirinya mengharapkan sekutu bekerja untuk mengatasi masalah keamanan.

Baca Juga: Jadi Poster Terbaru Our Blues di Episode Mendatang, Apa Masa Lalu Lee Byung Hun dengan Ibunya Akan Terungkap?

“Apakah tuntutan kami tidak mungkin? Tidak. Kami ingin mereka menghentikan dukungan terhadap teror,” kata Cavusoglu.

Ia menyebut bahwa Ankara sadar bahwa beberapa tuntutannya akan mengharuskan undang-undang diubah.

“Mereka mengatakannya seperti ini: ‘karena kita jauh dari wilayah teror, undang-undang kita dirancang seperti itu.’ Nah, maka Anda perlu mengubahnya,” katanya.

Baca Juga: Login cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek Penerima BPNT 2022, Dapatkan Rp200 Ribu per Bulan

Negara-negara Nordik mengatakan mereka mengutuk “terorisme” dan terbuka untuk berdialog.

Cavusoglu juga mengatakan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg sedang mengerjakan masalah ini dan telah mengusulkan mengadakan pembicaraan di Brussel dengan ketiga negara.

Akan tetapi menurutnya pemerintah Turki tidak melihat ada gunanya dalam diskusi semacam itu sebelum Stockholm dan Helsinki menanggapi tuntutan tertulisnya.

“Perlu ada hal-hal konkrit untuk kita diskusikan,” katanya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler