PR DEPOK – Aksi penembakan kembali terjadi belahan bumi Amerika Serikat (AS).
Seorang pria melakukan aksi penembakan di parkiran gereja yang berada di negara bagian Iowa pada Kamis waktu setempat.
Pihak kepolisian menyebut aksi penembakan di Iowa ini mengakibatkan tiga orang meninggal dunia.
Baca Juga: WHO: Lebih dari 550 Kasus Cacar Monyet Telah Dikonfirmasi di 30 Negara
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters, penembakan di Iowa terjadi tidak lama setelah Presiden AS Joe Biden berpidato mengenai kekerasan senjata setelah serangkaian penembakan massal di Buffalo, New York; Uvalde, Texas, dan Tulsa, Oklahoma dalam beberapa pekan terakhir.
Penembakan di Iowa ini terjadi di luar Gereja Cornerstone yang merupakan tempat fundamentalis Kristen di timur Kota Ames.
Wakil Kepala Kantor Sheriff Story County Nicholas Lennie menyampaikan bahwa di sana juga terdapat program gereja.
Saat polisi terjun ke lokasi penembakan, mereka telah mendapati tiga orang meninggal dunia.
“Ini tampaknya merupakan insiden penembakan tunggal yang terisolasi,” tutur Lennie.
Beberapa saat sebelumnya, Joe Biden telah meminta agar diadakan kongres untuk melarangan senjata serbu, memperluas pemeriksaan latar belakang, dan menerapkan langkah-langkah pengendalian senjata lainnya untuk mengatasi penembakan massal.
“Cukup, cukup!,” tutur Joe Biden.
Baca Juga: Teleskop James Webb akan Merilis Gambar Berwarna Pertama pada 12 Juli Mendatang
AS telah terguncang selama beberapa pekan terakhir setelah penembakan massal yang menewaskan 10 warga kulit hitam di bagian utara New York, 19 anak-anak, dua guru di Texas, dua dokter, resepsionis, dan pasien di Oklahoma.
Kemudian aksi penembakan lain di Racine yang diarahkan kepada kerumunan pelayat yang menghadiri sebuah pemakaman di sore hari dan melukai dua orang.
Satu korban lainnya harus mendapatkan perawatan di rumah sakit dan sebagian lainnya diterbangkan ke rumah sakit Milwaukee karena mendapatkan luka lebih serius.***