PBB Buka Suara Soal Pembunuhan Jurnalis Shireen Abu Akleh, Ungkap Peluru Ditembakkan Pasukan Israel

25 Juni 2022, 10:00 WIB
PBB akhirnya mengungkapkan hasil penyelidikan mereka terkait pembunuhan jurnalis Shireen Abu Akleh, yakni pasukan Israel. /Imad Creidi/Reuters

PR DEPOK – Setelah berminggu-minggu, PBB akhirnya buka suara terkait pembunuhan jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh.

Setelah banyak informasi dikumpulkan, PBB menyebut bahwa peluru yang membunuh Shireen Abu Akleh pada 11 Mei ditembakkan oleh pasukan Israel.

“Semua informasi yang kami kumpulkan konsisten dengan temuan bahwa tembakan yang menewaskan Abu Akleh dan melukai rekannya Ali Sammoudi berasal dari pasukan keamanan Israel dan bukan dari tembakan sembarangan oleh orang Palestina bersenjata,” ujat juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) Ravina Shamdasani.

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, Shamdasani menambahkan bahwa informasi yang dikumpulkan OHCHR telah mengungkapkan tidak ada aktivitas oleh orang-orang Palestina bersenjata di sekitar para jurnalis.

Baca Juga: Sinopsis Film Dokumenter Netflix Keep Sweet: Pray and Obey, Kisah Nyata Sekte Penuh Manipulasi

Abu Akleh dibunuh oleh pasukan Israel ketika dia sedang meliput serangan tentara di Jenin, di Tepi Barat yang diduduki utara.

Pembunuhannya menyebabkan kemarahan dari orang-orang Palestina dan di seluruh dunia, dengan ribuan orang menghadiri pemakamannya di Yerusalem Timur.

Polisi Israel menyerang pengusung jenazah di pemakaman, hampir menyebabkan peti mati Abu Akleh jatuh ke tanah.

Beberapa saksi mengatakan bahwa pasukan Israel membunuh wartawan veteran itu. Investigasi yang dilakukan oleh beberapa organisasi media juga sampai pada kesimpulan yang sama.

Baca Juga: Elon Musk akan Luncurkan Robot Humanoid September Mendatang, Sebut Mampu Menjadi Teman yang Ramah

Shamdasani mengatakan bahwa penyelidikan OHCHR telah menunjukkan bahwa Abu Akleh dan rekan-rekan jurnalisnya telah melakukan upaya bersama untuk terlihat sebagai anggota pers pada tentara Israel yang ditempatkan lebih jauh di jalan.

“Para jurnalis mengatakan mereka memilih jalan samping untuk pendekatan mereka agar menghindari lokasi orang Palestina bersenjata di dalam kamp dan bahwa mereka berjalan perlahan untuk membuat kehadiran mereka terlihat oleh pasukan Israel yang dikerahkan di jalan,” kata Shamdasani.

“Temuan kami menunjukkan bahwa tidak ada peringatan yang dikeluarkan dan tidak ada penembakan yang terjadi pada waktu itu dan di lokasi itu.

“Beberapa peluru tunggal yang tampaknya ditujukan dengan baik ditembakkan ke arah mereka para jurnalis dari arah pasukan keamanan Israel,” jelasnya.

Baca Juga: Soal Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Menpora Buka Suara: Jadikan Olahraga Tak Ada Urusan dengan Politik

Shamdasani menambahkan bahwa peluru terus ditembakkan ke seorang pria tak bersenjata yang mencoba datang membantu Abu Akleh, serta seorang jurnalis yang berlindung di balik pohon.

Kepala OHCHR Michelle Bachelet terus mendesak pihak berwenang Israel untuk membuka penyelidikan kriminal atas pembunuhan Abu Akleh, menurut Shamdasani.

Dalam sebuah pernyataan menanggapi pengarahan Shamdasani, IDF bersikeras telah terjadi baku tembak antara pasukan Israel dan orang-orang bersenjata Palestina.

“Sejak insiden itu, IDF telah menyelidiki dan meninjau keadaan kematian Abu Akleh,” kata pernyataan itu.

Baca Juga: Jadwal Pelaksanaan PPDB 2022 Jawa Timur Tingkat SMA dan SMK hingga Daftar Ulang Sekolah

“Penyelidikan IDF dengan jelas menyimpulkan bahwa Abu Akleh tidak sengaja ditembak oleh seorang tentara IDF dan tidak mungkin untuk menentukan apakah dia dibunuh oleh seorang pria bersenjata Palestina yang menembak tanpa pandang bulu di daerahnya atau secara tidak sengaja oleh seorang tentara IDF,” katanya.

Para pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Naftali Bennett, awalnya mencoba berargumen bahwa orang-orang bersenjata Palestina bisa saja membunuh Abu Akleh.

Namun, Israel kemudian mundur dan mengatakan tidak menutup kemungkinan bahwa seorang tentara Israel telah melepaskan tembakan.

Israel belum menyimpulkan apakah ada orang yang akan menghadapi tuntutan pidana atas pembunuhan itu, dan belum merilis temuan yang muncul dari penyelidikan internal.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler