Di Hadapan Pemimpin G7, Presiden Ukraina Bicara Soal Waktu Pasti Berakhirnya Perang dengan Rusia

28 Juni 2022, 15:45 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy membuat pernyataan di Kyiv, Ukraina, 27 Februari 2022. Zelensky baru-baru ini berbicara dengan pemimpin G7 mengenai konflik dengan Rusia. /Kepresidenan Ukraina/Reuters

PR DEPOK – Presiden Ukraina Ukraina Volodymyr Zelensky baru-baru ini berbicara dengan para pemimpin negara G7 terkait perang dengan Rusia.

Volodymyr Zelensky bersikeras bahwa perang antara Rusia dan Ukraina harus diselesaikan akhir tahun ini.

Berbicara kepada para pemimpin G7 pada hari Senin, Kepala Negara Ukraina itu juga menyerukan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia.

Baca Juga: Soroti Krisis Pangan Akibat Perang Rusia-Ukraina, Ini 2 Saran Jokowi dalam KTT G7

Kepada pemimpin G7, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pasukan Ukraina akan memiliki waktu yang jauh lebih sulit untuk berperang melawan pasukan Rusia begitu kondisi musim dingin yang keras berlangsung.

Maka dari itu, G7 bisa melakukan yang terbaik untuk mengakhiri konflik pada akhir tahun, sambil meminta sistem pertahanan anti-pesawat, serta jaminan keamanan.

Volodymyr Zelensky juga memohon sanksi yang lebih keras terhadap Rusia.

Baca Juga: Kapan Jadwal Kartu Prakerja Gelombang 34 Ditutup? Berikut Ini Estimasi Tanggalnya

“Tidak perlu menurunkan tekanan dan terus memberlakukan tindakan hukuman berat," ujar Presiden Ukraina seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Rusia Today.

Sementara itu, menurut Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan, Zelensky berniat untuk menguasai Rusia secepat mungkin.

“Dia sangat fokus untuk mencoba memastikan bahwa Ukraina berada dalam posisi yang menguntungkan di medan perang dalam beberapa bulan ke depan dibandingkan dengan tahun-tahun berikutnya, karena dia percaya bahwa konflik yang parah bukanlah kepentingan rakyat Ukraina,” katanya.

Baca Juga: Cara Lapor Diri Online PPDB Jakarta 2022 Jenjang SD, SMP serta SMA, Lengkap dengan Link

Sejauh ini negara Barat akan segera mengumumkan dukungan tidak terbatas untuk Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia.

"Kami akan terus memberikan dukungan keuangan, kemanusiaan, militer dan diplomatik dan mendukung Ukraina selama yang diperlukan," demikian bunyi draf pernyataan para pemimpin tersebut.

AS dilaporkan berencana untuk mengirimkan persenjataan canggih baru ke Ukraina dan para pemimpin G7 tampaknya juga setuju untuk mempertahankan tekanan ekonomi terhadap Rusia di tengah serangan yang sedang berlangsung di Ukraina.

Baca Juga: SUGA BTS dan Keluarga akan Buka Galeri di Daegu, Simak Bocorannya di Sini

Pemerintah Inggris, AS, Jepang, dan Kanada sebelumnya mengumumkan bahwa mereka berencana untuk memperkenalkan larangan impor emas Rusia.

AS yang pertama kali melontarkan gagasan itu, mengklaim akan merampas pendapatan tahunan Rusia sekitar 19 miliar dolar, tetapi Jerman mengerem tindakan itu selama KTT G7 dengan alasan hal itu harus didiskusikan terlebih dahulu dengan UE.

Rusia menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk yang pertama kali ditandatangani pada 2014 dan akhirnya pengakuan Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Luhansk.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 34 Telah Dibuka, Simak Cara Daftarnya

Rusia sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Rusia Today

Tags

Terkini

Terpopuler