Pemadaman Listrik yang Berkepanjangan dan Krisis Energi, Layanan Internet dan Seluler Pakistan Terancam Putus

3 Juli 2022, 10:33 WIB
Ilustrasi. Imbas pemadaman listrik yang berkepanjangan dan krisis energi, layanan internet dan seluler di Pakistan terancam putus. /Pixabay/Turmfalke.

PR DEPOK - Industri telekomunikasi Pakistan telah memperingatkan bahwa layanan internet dan seluler dapat ditutup secara tiba-tiba.

Pemadaman internet dan seluler secara tiba-tiba, menurutnya, dapat terjadi akibat pemadaman listrik yang berkepanjangan di Pakistan.

Selain itu, biaya bahan bakar yang tinggi juga telah membuatnya hampir mustahil untuk diatasi di tengah krisis ekonomi yang semakin memburuk di Pakistan.

Baca Juga: PAN Kalbar Usulkan 3 Nama Jadi Calon Presiden di Pemilu 2024, Salah Satunya Anies Baswedan

Dalam sebuah surat kepada Otoritas Telekomunikasi Pakistan (PTA), operator telekomunikasi terkemuka di negara itu mengatakan bahwa mereka menghadapi "tantangan besar" untuk mempertahankan layanan.

Operator telekomunikasi terkemuka Pakistan mengeluhkan pemadaman listrik yang tidak terencana dan berkepanjangan secara nasional.

"Meskipun memiliki daya cadangan yang tersedia dalam bentuk generator dan baterai, operator seluler merasa hampir mustahil untuk mengatasi kuantum pemadaman listrik ini," ujar operator seluler Jazz, Telenor, PTCL dan Ufone dalam surat tersebut.

Baca Juga: Cara Cek Daftar Nama Penerima BLT Anak Sekolah Juli 2022, Simak Kriteria Siswa Penerima Dana Rp4,4 Juta

Seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Independent pada Sabtu, 2 Juli 2022, perusahaan-perusahaan telekomunikasi tersebut menyebutkan bahwa faktor ekonomi yang kritis, termasuk kenaikan harga bahan bakar secara langsung menghambat kemampuan mereka untuk memberikan layanan kepada masyarakat.

Pada Jumat kemarin, Perdana Menteri Shahbaz Sharif mengatakan bahwa ini adalah "tantangan yang sangat sulit" bagi pemerintah untuk mengendalikan pemadaman listrik.

Sebelumnya, Shahbaz Sharif telah sempat mengkritik pemerintah Imran Khan karena tidak mengamankan gas murah.

Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Final Malaysia Open 2022 Hari Ini, Sisa Dua Wakil Merah Putih

"Kami telah menahan diri untuk tidak membeli gas yang mahal dan pemerintah sebelumnya melewatkan kesempatan untuk membeli gas murah," kata perdana menteri pada pertemuan tersebut.

Dewan Teknologi Informasi Nasional (NITB), yang ditugaskan oleh kementerian TI negara itu, mengatakan bahwa orang-orang dapat menghadapi pemadaman internet dan seluler.

"Operator telekomunikasi di Pakistan telah memperingatkan tentang penutupan layanan seluler dan internet karena pemadaman listrik berjam-jam secara nasional, karena gangguan tersebut menyebabkan masalah dan hambatan dalam operasi mereka," katanya.

Baca Juga: Terawang Mayang Soal Kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi, Denny Darko: Kaya Ada yang Disembunyikan

Krisis telekomunikasi yang membayangi datang pada saat Pakistan terguncang di bawah krisis energi parah yang telah menyebabkan pemadaman listrik berkepanjangan, harga bahan bakar yang meroket, dan meningkatnya biaya hidup.

Pembangkit listrik negara mengalami defisit dalam menghadapi peningkatan permintaan selama bulan-bulan musim panas yang menyaksikan gelombang panas yang mematikan.

Dalam aksi nyata dari urgensi untuk mengendalikan kesengsaraan ekonomi yang semakin parah, pemerintah telah memangkas pengeluaran dengan cara memangkas tunjangan bensin yang diberikan kepada pejabat pemerintah.

Baca Juga: BNPB Tetapkan Status Keadaan Darurat Akibat PMK hingga Akhir 2022, Ada 6 Poin yang Ditetapkan

Selain itu, pemerintah Pakistan juga telah memangkas jam kerja untuk pegawai negeri, dan memerintahkan pusat perbelanjaan serta pabrik-pabrik untuk tutup lebih awal.

Operator telekomunikasi menggarisbawahi bahwa kenaikan harga bahan bakar telah meningkatkan beban keuangan karena perusahaan-perusahaan terpaksa menggunakan generator atau baterai cadangan.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: The Independent

Tags

Terkini

Terpopuler