Tambah 4 Calon Pengganti Boris Johnson, Berikut Janji Para Kandidat

10 Juli 2022, 12:50 WIB
Ilustrasi bendera Inggris. /Pixabay/id/photos

PR DEPOK - Empat kandidat baru telah bergabung dengan Partai Konservatif yang akan akan meramaikan sekaligus bersaing menggantikan Boris Johnson sebagai Perdana Menteri Inggris.

Partai Konservatif yang disebut Komite Legislator 1922 akan menetapkan aturan dan jadwal yang tepat untuk pemilihan umum minggu depan, setelah Johnson dipaksa mundur oleh partainya sendiri.

Banyak anggota parlemen mendorong proses untuk segera dipercepat. Pada Sabtu, Sekretaris Transportasi Grant Shapps, Menteri Keuangan Nadhim Zahawi dan mantan menteri Jeremy Hunt dan Sajid Javid menjadi anggota Partai Konservatif terbaru yang secara resmi menyatakan mereka mengajukan diri untuk menjadi pemimpin Perdana Menteri Inggris.

Baca Juga: Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Mengundurkan Diri, Demonstran Seruduk Dapur hingga Kolam Renang

Sehingga total menjadi delapan kandidat dengan setidaknya dua lagi diharapkan untuk ikut pemilihan ini.

Mail on Sunday mengatakan Menteri Luar Negeri Liz Truss akan meluncurkan kampanyenya pada Senin dengan janji untuk memotong pajak dan mengatasi krisis biaya hidup.

Sementara salah satu saingan utamanya untuk peran itu, Menteri Pertahanan Ben Wallace, berhalangan tidak hadir.

Baca Juga: Senjata Rakitan yang Dipakai Pelaku untuk Tembak Shinzo Abe Bisa Dibuat Hanya 1-2 Hari

Beberapa kandidat lain juga menjanjikan pemotongan pajak. Hal ini turut menempatkan mereka dalam pertentangan dengan favorit para bandar yaitu menaikkan pajak.

Sebagai informasi, Mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak yang anggarannya tahun lalu menempatkan Inggris di jalur beban pajak terbesarnya sejak 1950-an, diangkat menjadi menteri keuangan oleh Johnson pada Selasa setelah Sunak mengundurkan diri, katanya.

"Tujuan saya sederhana, untuk memberikan peluang yang diberikan kepada generasi saya, kepada semua orang Inggris, siapapun Anda dan di mana pun Anda berasal, saya ingin menstabilkan kapal dan menstabilkan ekonomi," kata Zahawi dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Baca Juga: Krisis Ekonomi Sri Lanka Semakin Parah, Presiden Gotabaya Rajapaksa Siap Mengundurkan Diri

Shapps mengatakan kepada Sunday Times bahwa dia mengesampingkan mengadakan pemilihan nasional jika berhasil, tetapi akan menghasilkan anggaran darurat dalam 100 hari pertamanya yang akan memotong pajak untuk yang paling rentan dan memberikan dukungan negara kepada perusahaan dengan tingkat konsumsi energi yang tinggi.

Hunt, mantan Menteri Luar Negeri dan Menteri Kesehatan yang kalah dari Johnson dalam persaingan kepemimpinan 2019, serta Javid, Mantan Menteri Keuangan, keduanya mengatakan sebagai pemimpin mereka akan memotong pajak perusahaan hingga 15 persen.

Javid, yang pengunduran dirinya sebagai Menteri Kesehatan pada Selasa membantu membangun tekanan terhadap Johnson untuk pergi juga mengatakan dia akan membalikkan peningkatan kontribusi jaminan sosial yang terjadi pada bulan April.

Baca Juga: Rusia Ancam Serangan ke Ukraina Semakin Luas, karena Tekanan AS ke China di G20?

"Kami tidak mampu untuk tidak memiliki pemotongan pajak," kata Javid.

Anggota Partai Konservatif akan mengadakan serangkaian pemungutan suara untuk mengurangi lapangan menjadi dua kandidat akhir.

Kemudian akan menghadapi surat suara pos keanggotaan Partai Konservatif yang lebih luas.

"Jelas apa yang akan kami lakukan dan saya pikir, bahkan para kandidat akan mengakuinya, menghilangkan beberapa dari mereka yang jelas tidak akan mendapat cukup dukungan untuk masuk ke 2 partai terakhir pada tahap yang relatif awal," kata Komite 1922 Geoffrey Clifton-Brown.

Baca Juga: KJP Plus Tahap 1 Cair Juli 2022, Cek Tanggal Cair Bantuan untuk Siswa SD, SMP, SMA serta Besarannya

Clifton-Brown mengatakan ini dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah tanda tangan dari anggota parlemen Konservatif lainnya yang diperlukan untuk dicalonkan dengan meningkatkan ambang batas suara yang harus diterima kandidat untuk maju ke babak berikutnya.

"Saya pikir kita akan dapat membingkai proses untuk benar-benar menghasilkan 2 nama pada saat parlemen turun pada 20 Juli"

"Kita harus memiliki jawaban segera pada saat konferensi partai pada bulan Oktober dan mungkin bulan sebelum itu," katanya.

Baca Juga: Pakai KTP untuk Akses cekbansos.kemenso.go.id dan Cek Nama Penerima Bansos PKH Lansia Tahap 3 Cair Juli 2022

Wallace, yang popularitasnya meningkat berkat penanganannya terhadap krisis Ukraina dan dianggap sebagai salah satu pelopor, berhalangan hadir pada Sabtu tapi ia membagikan cuitannya di Twitter,

"Ini bukan pilihan yang mudah untuk dibuat, tapi fokus saya adalah pada pekerjaan saya saat ini dan menjaga keamanan negara yang hebat ini," katanya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler