PR DEPOK - Seorang pejabat lokal dari oposisi kiri Brasil Partai Pekerja (PT) bernama Marcelo Arruda tewas akibat ditembak oleh seorang penjaga federal belum lama ini.
Menurut laporan polisi sipil dan seorang saksi, penjaga federal yang bernama Jorge Jose da Rocha Guaranho adalah seorang pendukung untuk Presiden Brasil Jair Bolsonaro.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, Marcelo Arruda tewas ditembak pendukung Jail Bolsonaro ketika dirinya merayakan pesta ulang tahun di Foz de Iguacu, Brasil selatan.
Berdasarkan pernyataan Partai Pekerja, Marcelo Arruda, yang juga bersenjata, menembak balik dan membunuh Jorge Jose.
Baca Juga: 5 Gejala Flu Umum yang Perlu Anda Ketahui, Salah Satunya Demam
Menurut laporan polisi sipil negara bagian dan seorang saksi, Guaranho muncul di pesta itu, tanpa diundang, menodongkan senjata sambil juga meneriakkan penghinaan kepada mereka yang hadir dan kata-kata yang mendukung Bolsonaro.
Aluizio Palmar, seorang jurnalis yang hadir pesta itu mengatakan, bahwa seorang pria tiba dan mulai berteriak mendukung Bolsonaro, menggambarkannya sebagai sosok legenda.
Menurut Palmar, pria tersebut pergi tetapi kembali sekitar 15 atau 20 menit dan kemudian menodongkan pistol ke Arruda.
Arruda memerintahkannya untuk berhenti, mengidentifikasi dirinya sebagai anggota pasukan keamanan.
Kedua pria itu kemudian melepaskan tembakan, saling membunuh, menurut pernyataan PT, laporan polisi dan gambar kamera keamanan di media lokal.
"Kawan tersayang lainnya meninggal pagi ini, korban intoleransi, kebencian dan kekerasan politik," ucap Presiden Partai Pekerja Gleisi Hoffmann dalam keterangannya.
Sementara itu, dari pihak Jair Bolsonaro tidak segera menanggapi permintaan keterangan lebih lanjut.
Baca Juga: 7 Kategori Penerima PKH Tahap 3 yang Cair Juli 2022, Segera Login cekbansos.kemensos.go.id
Akan tetapi di media sosial, Jair Bolsonaro mengulangi unggahannya pada 2018 "menolak dukungan dari mereka yang mempraktikkan kekerasan terhadap lawan".
"Saya meminta orang-orang seperti ini, untuk konsistensi, untuk mengubah sisi dan mendukung kiri," ucap Presiden Brasil ini.
Kematian kedua pria itu menjadi pertanda buruk menjelang pemilihan Oktober 2022 mendatang yang diharapkan banyak orang akan ikut pemilihan Brasil yang terpolarisasi secara politik.
Baca Juga: Bahaya Konsumsi Daging Kambing yang Belebihan, Bisa Sebabkan Kolesterol Tinggi hingga Kanker
Mantan Presiden sayap kiri Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva adalah kandidat kuat dari Partai Pekerja dan saat ini memimpin Bolsonaro dalam jajak pendapat.
Jair Bolsonaro, yang telah lama mencerca Lula dan sekutu kirinya, telah melontarkan gagasan untuk tidak menerima kekalahan pemilu.***