Menteri Pertahanan Rusia Lakukan Kunjungan Mendadak ke Ukraina, Ada Apa?

18 Juli 2022, 13:43 WIB
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu berkunjung ke Ukraina . / /Sputnik/Mikhail Tereshchenko/Pool/REUTERS

PR DEPOK – Rusia dan Ukraina masih terlibat dalam perang sejak invasi yang diperintahkan Vladimir Putin pada 24 Februari 2022 lalu.

Dalam laporan terbaru, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mendadak berangkat ke Ukraina.

Menteri Pertahanan Rusia berkunjung ke Ukraina dan telah memeriksa pasukan Rusia yang terlibat dalam operasi militer yang sedang berlangsung di negara tetangga Ukraina.

Baca Juga: Daftar Aplikasi dan Platform yang Terancam Diblokir Kominfo pada 20 Juli 2022, WhatsApp dan Facebook Termasuk?

Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Sabtu menyatakan,

Shoigu bertemu dengan komandan pasukan 'Selatan' dan 'Pusat', Jenderal Angkatan Darat Sergey Surovikin dan Kolonel Jenderal Alexander Lapin, serta perwira komandan senior Rusia lainnya.

Menteri Pertahanan Rusia disebutkan memberi instruksi terkait serangan roket dan artileri besar-besaran pada infrastruktur sipil dan penduduk pemukiman di Donbass dan wilayah lain.

Baca Juga: Mengenal Kurikulum Merdeka, Sistem Pembelajaran yang Disusun Kemendikbud Ristek

“Kepala Kementerian Pertahanan Rusia memberikan instruksi yang diperlukan untuk meningkatkan tindakan kelompok di semua wilayah operasional untuk mengecualikan kemungkinan rezim Kiev untuk meluncurkan serangan roket dan artileri besar-besaran pada infrastruktur sipil dan penduduk pemukiman di Donbass dan wilayah lain,” kata militer dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu dalam kesempatan yang sama memberikan medali Bintang Emas kepada Lapin dan Mayor Jenderal Esedulla Abachev untuk "keberanian dan kepahlawanan" selama konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

Militer Rusia mencatat, dekrit untuk memberikan para perwira dengan penghargaan tertinggi negara telah ditandatangani sebelumnya oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Kapan Kartu Prakerja Gelombang 37 Ditutup? Intip Estimasi Waktu Penutupan

Seperti diketahui, Rusia mulai mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, dengan alasan kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan status khusus wilayah Donetsk dan Lugansk di dalam negara Ukraina.

Perjanjian Minsk adalah protokol yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada 2014.

Mantan presiden Ukraina Petro Poroshenko sejak itu mengakui bahwa tujuan utama Ukraina adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”

Baca Juga: 5 Contoh Yel Yel MPLS 2022 untuk SMP, SMA, SMK yang Kreatif, Lucu, dan Menarik

Sementara itu, pada bulan Februari 2022, Rusia sudah mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun.

Sebaliknya, Ukraina menegaskan bahwa serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.

Sejauh ini, Ukraina terus mempertahankan wilayahnya sambil terus meminta bantuan kemanusiaan dan senjata dari sekutunya, yaitu negara-negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat (AS).***

Editor: Nur Annisa

Sumber: RT

Tags

Terkini

Terpopuler