PR DEPOK - Puluhan rudal Rusia dilaporkan telah menghantam kota pelabuhan Ukraina, Mykolaiv di Laut Hitam.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, Wali Kota Mykolaiv Oleksandr Senkevych menyebut, Rusia mengirim lebih dari 12 serangan rudal pada Minggu, 31 Juli 2022 kemarin.
Dituturkannya, rudal-rudal Rusia tersebut menghantam rumah dan sekolah, dengan 2 orang dipastikan tewas dan 3 terluka.
Bahkan berdasarkan kabar yang dihimpun, serangan rudal Rusia tersebut berlanjut hingga Minggu malam.
Upaya penghancuran kota pelabuhan Ukraina tersebut didasari ketika Presiden Rusia Vladimir Putin menanda tangani doktrin angkatan laut yang baru.
Selain itu, Vladimir Putin ingin menjadikan Amerika Serikat (AS) sebagai saingan utama Rusia secara global.
Bahkan dilaporkan juga bahwa Vladimir Putin telah menetapkan ambisi maritim globalnya di Laut Hitam dan Arktik.
Dalam pidatonya di kesempatan menandai Hari Angkatan Laut Rusia pada akhir pekan kemarin, Putin tampak tidak menyebutkan konflik di Ukraina.
Baca Juga: Cek BLT UMKM 2022, Login eform.bri.co.id agar Dapat Rp600.000
Namun, ia mengatakan angkatan laut Rusia akan menerima rudal jelajah Zircon hipersonik dalam beberapa bulan mendatang.
Sebagai informasi, rudal jelajah Zircon hipersonik dapat meluncur dengan kecepatan sembilan kali kecepatan suara, melebihi pertahanan udara.
Dikabarkan, perayaan Hari Angkatan Laut Rusia terganggu karena 5 anggota staf terluka oleh ledakan dari pesawat tak berawak yang diduga terbang ke halaman armada Laut Hitam Rusia.
Seperti diketahui, invasi Rusia terhadap Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu, telah menewaskan ribuan orang, jutaan orang mengungsi, hingga menegangnya hubungan Moskow dan Barat.
Konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II juga memicu krisis energi dan pangan yang mengguncang perekonomian global.
Setelah gagal merebut ibu kota Ukraina, Kyiv, di awal perang, Rusia telah mengalihkan kekuatannya ke timur dan selatan Ukraina.
Rusia merebut Krimea pada tahun 2014, dan Kyiv mengatakan Moskow berusaha melakukan hal yang sama dengan Donbas dan menghubungkannya dengan Krimea di selatan.***