Kembali Tegang, Turki Klaim Rudal Yunani Terkunci pada Jet F-16 Ketika Lakukan Misi Pengintaian

29 Agustus 2022, 16:30 WIB
Ilustrasi jet tempur F-16 milik Turki. /Military_Material/Pixabay

PR DEPOK - Turki mengatakan rudal Yunani terkunci pada jet tempur F-16 miliknya yang tengah melakukan misi pengintaian di wilayah udara internasional.

Tuduhan itu adalah klaim terbaru Turki bahwa tetangganya, Yunani dan sesama anggota NATO telah menargetkan pesawatnya di atas Mediterania Timur dan Laut Aegea.

Sistem radar rudal S-300 Yunani yang berbasis di pulau Kreta terkunci pada jet tempur F-16 Turki pada awal pekan lalu.

Baca Juga: Pemerintah Tambah Bantalan Sosial atas Pengalihan Subsidi BBM, Simak 3 Jenis Bansos yang akan Disalurkan

Jet tempur F-16 berada di ketinggian 3.000 meter di sebelah barat pulau Rhodes Yunani ketika radar pelacak target S-300 buatan Rusia terkunci.

Menurut laporan Kementerian Pertahanan Turki, jet tempur Turki segera menyelesaikan misi mereka dan kembali ke pangkalan

Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera, penguncian radar dianggap sebagai tindakan permusuhan di bawah aturan keterlibatan NATO.

Baca Juga: iPhone 14 Segera Rilis Bersamaan dengan Apple Event 7 September 2022

Sementara itu, kementerian pertahanan Yunani menepis tuduhan Turki tersebut.

“Sistem rudal S-300 Yunani tidak pernah mengunci jet F-16 Turki,” kata Kementerian Pertahanan Yunani.

Lebih jauh lagi, pada pekan lalu, Turki memanggil atase militer Yunani dan mengajukan keluhan kepada NATO setelah F-16 Yunani diduga melecehkan F-16 Turki yang melakukan misi untuk aliansi.

Baca Juga: BBM Naik, 3 Jenis Bansos Siap Cair hingga Rp600.000 bagi Kategori Masyarakat Ini

Dilaporkan bahwa pilot Yunani menempatkan pesawat Turki di bawah kunci radar di atas Mediterania Timur.

Yunani menolak peristiwa versi Turki. Kementerian pertahanannya mengatakan lima jet Turki muncul tanpa pemberitahuan sebelumnya untuk menemani penerbangan pesawat pengebom B-52 AS.

Dikatakan empat pejuang Yunani dikerahkan dan dikejar dari pesawat Turki, menambahkan Athena memberi tahu NATO dan otoritas AS tentang insiden tersebut.

Baca Juga: KIP Kuliah 2022 Cair, Cek Status Penerima Lewat kip-kuliah.kemdikbud.go.id Dapatkan Bantuan hingga Rp1,4 Juta

Meskipun keduanya adalah anggota NATO, Turki dan Yunani memiliki perselisihan selama beberapa dekade atas berbagai masalah, termasuk klaim teritorial di Laut Aegea dan ketidaksepakatan atas wilayah udara di sana.

Perselisihan Turki-Yunani telah membawa mereka ke ambang perang tiga kali dalam setengah abad terakhir.

Ketegangan berkobar pada tahun 2020 atas hak pengeboran eksplorasi di wilayah Laut Mediterania, di mana Yunani dan Siprus mengklaim zona ekonomi eksklusif yang mengarah ke kebuntuan angkatan laut.

Turki menuduh Yunani melanggar perjanjian internasional dengan memiliterisasi pulau-pulau di Laut Aegea.

Baca Juga: Kartu Kredit Pemerintah Domestik dan QRIS Antarnegara Resmi Diluncurkan

Athena mengatakan perlu mempertahankan pulau-pulau itu banyak di antaranya terletak dekat pantai Turki, tak jauh dari serangan potensial dari armada besar kapal pendarat militer Turki.

Turki mengatakan Yunani menempatkan pasukan di pulau-pulau di Laut Aegea yang melanggar perjanjian damai yang ditandatangani setelah Perang Dunia I dan II.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memutuskan dialog dengan Yunani setelah menuduh Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis melobi penjualan senjata AS ke negaranya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler