Vladimir Putin Tuding Ukraina Dalang Ledakan Jembatan di Krimea, Kecam sebagai Aksi Terorisme

10 Oktober 2022, 16:36 WIB
Vladimir Putin menuding Ukraina sebagai dalang ledakan yang terjadi di Jembatan Kerch, Krimea. Mengecam hal itu sebagai aksi terorisme. /REUTERS/Stringer.

PR DEPOK - Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Ukraina sebagai dalang di balik ledakan yang terjadi di Jembatan Kerch, Krimea.

Dalam satu kesempatan, Vladimir Putin menyebut tindakan Ukraina atas ledakan di Krimea sebagai aksi terorisme.

Sebagai informasi, Rusia menganggap Jembatan Kerch memiliki nilai strategis dan simbolis yang penting.

Namun baru-baru ini jembatan tersebut hancur dan sebagian rusak akibat ledakan yang dituding Vladimir Putin dilakukan pihak Ukraina.

Baca Juga: Bisa Dijemput Paksa, Polisi Ingatkan Rizky Billar agar Tak Mangkir Lagi Pemeriksaan

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera, akibat ledakan itu lalu lintas jalan raya dan kereta api untuk sementara dihentikan.

Sehingga hal itu menghalangi rute pasokan vital bagi angkatan bersenjata Rusia yang memerangi serangan balasan Ukraina yang dilancarkan baru-baru ini.

"Tidak ada keraguan. Ini adalah tindakan terorisme yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil yang sangat penting," ucap Putin.

Baca Juga: Cek Penerima BSU Tahap 5 di Link bsu.kemnaker.go.id, Pastikan Uang Rp600.000 Sudah Ditransfer

"Ini dirancang, dilakukan dan diperintahkan oleh layanan khusus Ukraina," kata orang nomor satu di Rusia ini dalam sebuah video yang diunggah di Telegram Kremlin.

Dalam menyikapi ledakan yang terjadi, Putin akan mengadakan pertemuan dewan keamanan negara Rusia dengan Wakil Ketua Dmitry Medvedev.

"Rusia hanya dapat menanggapi kejahatan ini dengan membunuh teroris secara langsung, seperti kebiasaan di tempat lain di dunia. Inilah yang diharapkan warga Rusia," tuturnya secara tegas.

Baca Juga: Seorang PMI Dilaporkan Hilang, Diduga Diterkam Buaya saat Mancing di Sungai Merapok Malaysia

 

 

Dikabarkan, kerusakan pada jembatan akibat ledakan tersebut terjadi di tengah kekalahan Rusia di bagian timur dan selatan, dan meningkatnya kekhawatiran atas penggunaan senjata nuklir.

Sementara itu, bulan lalu secara resmi Rusia telah mencaplok empat wilayah Ukraina, menyusul referendum yang diatur secara tergesa-gesa yang melanggar hukum internasional.

Dalam hal ini, Vladimir Putin telah berulang kali memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap Rusia dapat memicu respons nuklir.

Baca Juga: Sinopsis Film The Prince, Mantan Pembunuh Bayaran Menyelamatkan Putrinya dari Mafia Berbahaya

Putin pun membuat tudingan terhadap Ukraina selama pertemuan dengan Kepala Komite Investigas Rusia, Alexander Bastrykin, yang mempresentasikan temuan penyelidikan atas ledakan jembatan dan kebakaran berikutnya.

Bastrykin mengatakan, truk itu telah melakukan perjalanan melalui Bulgaria, Georgia, Armenia, Ossetia Utara dan wilayah Krasnodar Rusia sebelum mencapai jembatan.

"Di antara mereka yang membantu dalam serangan itu yakni "warga Rusia dan negara-negara asing," kata Bastrykin dalam video di saluran Telegram Kremlin.

Baca Juga: Daftar Penerima BSU Tahap 5 Ada di Sini, Segera Akses 2 Link Berikut untuk Cek BLT Rp600.000

Sementara itu di Kiev, Penasihat Presiden Volodymyr Zelensky, Mikhail Podolyak menilai tudingan Vladimir Putin soal ledakan jembatan di Krimea terlalu sadis.

"Putin menuduh Ukraina melakukan terorisme? Bahkan belum 24 jam sejak pesawat Rusia menembakkan 12 roket ke daerah pemukiman Zaporizhzhia, menewaskan 13 orang dan melukai lebih dari 50 orang," ucapnya.

"Tidak, hanya ada satu teroris negara dan seluruh dunia yang tahu siapa dia," ujarnya menambahkan.***

Editor: Ramadhan D.W

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler