Waspada, Penyakit Misterius Baru Terjadi pada Anak-anak yang Dipicu Virus Corona

20 Juni 2020, 15:11 WIB
ILUSTRASI. Anak sekolah memakai masker.* / /Pikiran-Rakyat.com/Eviyanti

PR DEPOK - Infeksi virus corona pada anak terbaru ditemukan Di New York, Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan penelitian, sejumlah anak mengalami penyakit misterius dan berakibat fatal dalam beberapa kasus yang jarang terjadi.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari Today Sabtu, 20 Juni 2020 penyakit ini-disebut sindrom inflamasi multisistem pediatrik (MIS-C).

Baca Juga: Sekolah Gratis untuk SMA/SMK Menuai Kritik, FKSS: Seharusnya Tidak Bersyarat

Penelitian tersebut telah dilakukan pada 33 anak.

Peneliti mengungkapkan bahwa meski gejala sindrom peradangan itu berbahaya, dokter dapat mengobatinya.

Hanya saja, masih terdapat beberapa masalah yang masih perlu diteliti lebih lanjut.

Baca Juga: Foto Barisan Pohon Miring, Keajaiban Alam yang Dibentuk Angin

"Dibandingkan dengan Covid-19 itu sendiri, sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak lebih bisa diobati," ujar Charles Scheien, penulis studi sekaligus ketua departemen pediatri di Northwell Health Cohen Children's Medical Center.

Makalah dalam Journal of Pediatrics yang disusun oleh Feinstein Institutes for Medical Research mendukung apa yang dipahami para ahli tentang multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C).

Menurut seorang ahli jantung pediatri di Boston Children’s Hospital, Kevin Friedman mengatakan bahwa penelitian ini hanya memperkuat banyak hal yang sudah diketahui, yaitu sebagian besar pasien dengan penyakit tersebut dapat berada dalam kondisi yang sangat parah.

Baca Juga: Cek Fakta: Harga Koin Rp 1.000 Kuno Bernilai Ratusan Juta

Dalam beberapa hal, MIS-C ini menyerupai penyakit sindrom inflamasi vaskular yang umumnya menyerang anak-anak usia lima tahun ke bawah.

Gejala yang ditimbulkan dari penyakit tersebut, biasanya berupa demam berkepanjangan, ruam, tangan dan kaki bengkak, bibir kering, serta peradangan yang dapat melukai arteri koroner.

Penelitian dari New York City menemukan bahwa MIS-C lebih cenderung berdampak pada anak yang lebih tua, usia rata-rata adalah 8,6 tahun dan MIS-C tampaknya lebih mempengaruhi jantung.

Baca Juga: Ancol Dibuka Hari Ini, Berikut 6 Lokasi Wisata yang Dibuka Lebih Awal dengan Menerapkan SSBB

Berdasarkan penelitian baru, 97 persen mengalami gejala gastrointestinal, termasuk diare dan nyeri perut.

Para ahli percaya bahwa kasus Covid-19 meningkat di suatu daerah, akan menyebabkan lebih banyak anak akan menderita MIS-C.

Menurut Dr Nicole Salazar-Austin, seorang asisten profesor di divisi penyakit menular anak-anak di Sekolah Kedokteran Johns Hopkins di Baltimore, Maryland mengatakan meskipun MIS-C jarang terjadi, pemahaman terhadap penyakit ini sangat penting.

Baca Juga: Aktor Legendaris 'The Lord of the Rings' Ian Holm Meninggal Dunia Akibat Parkinson di Usia 88 Tahun

MIS-C disebut sebagai risiko nyata bagi anak-anak, oleh karena itu dokter serta semua orang tua harus mengetahui bahwa kondisi ini bisa terjadi, sehingga penanganan medis lebih awal dapat dilakukan, sebelum komplikasi muncul.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Today

Tags

Terkini

Terpopuler