Pesawat Tempur Tiongkok Cegat Pesawat Amerika Serikat di Sekitar Wilayah Udara Taiwan

27 Juni 2020, 11:44 WIB
Pesawat pengintai EP-3E Amerika Serikat. /Dok. US Defense Visual Information Center/

PR DEPOK - Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) kembali luncurkan pesawat tempur ke wilayah udara di barat daya Taiwan, Jumat 26 Juni 2020.

Hal itu merupakan aksi yang kedelapan kalinya dilakukan PLA selama Juni 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Global Times, Sabtu 27 Juni 2020, pengamat militer Tiongkok menganggap latihan rutin tersebut menunjukkan signifikansi strategis karena PLA tidak hanya punya tujuan menghadang pesawat militer Amerika Serikat yang memasuki wilayah itu.

Selain diisyaratkan sebagai pesan kewaspadaan terhadap kaum separatis di Taiwan, aksi itu juga dilakukan untuk mengumpulkan informasi militer Taiwan dan mencegah kemungkinan datangnya bantuan dari Amerika Serikat dan Jepang dari arah Selat Miyako dan Kanal Bashi.

Baca Juga: Aksi Heroik Selamatkan Pengungsi Rohingya, Kades di Aceh: Kami Percaya Sudah Berbuat Benar

Media di Taiwan melaporkan bahwa tak lama sebelum pesawat PLA datang, militer Amerika Serikat telah mengirimkan pesawat pengintai EP-3E di area yang sama melalui Kanal Bashi sebelum mengarah ke Laut Tiongkok Selatan.

Pakar militer Tiongkok, Song Zhongping, Jumat 26 Juni 2020, mengatakan bahwa pesawat PLA secara spesifik melacak dan mencegat pesawat Amerika Serikat itu.

Sejak awal Juni sampai sekarang, PLA 8 kali menggelar latihan rutin dengan menggunakan berbagai jenis pesawat militer, seperti jet-jet tempur J-10, J-11, dan Su-30, serta pesawat misi khusus Y-8 sebagaimana dilaporkan otoritas pertahanan Taiwan.

Baca Juga: Resmi Diundur, Berikut Jadwal Lengkap Tahapan Pilkada 2020 Terbaru

Dalam beberapa operasi, pesawat militer Amerika Serikat juga melakukan hal yang sama di dekat Taiwan.

Sebelumnya, jet tempur J-11, KJ-500, dan bomber H-6 juga terbang ke zona udara di wilayah timur Taiwan.

Menurut Song, operasi itu menunjukkan bahwa PLA melakukan latihan untuk mengantisipasi kemungkinan bala bantuan Amerika Serikat dan Jepang dari Guam dan Kepulauan Ryukyu melalui Selat Miyako di timur Taiwan dan melalui Kanal Bashi, Balintang, dan Babuyan di barat daya Taiwan.

PLA seharusnya memanfaatkan operasi itu untuk mengunci wilayahnya secara efektif dari pasukan asing sambil memastikan bahwa pasukan Taiwan tak meloloskan diri.

Taiwan punya basis Angkatan Laut dan Angkatan Udara di wilayah barat dayanya.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Global Times

Tags

Terkini

Terpopuler