Pejabat Ukraina Prediksi Perang akan Berakhir Musim Semi Tahun Depan, Singgung Soal Krimea

21 November 2022, 11:45 WIB
Seorang pejabat Ukraina memprediksi bahwa perang mungkin akan berakhir pada musim semi tahun depan, termasuk pengambilalihan Krimea. /Maksim Levin/REUTERS/

PR DEPOK – Seorang pejabat senior Ukraina menyebut bahwa pasukannya dapat seluruhnya kembali ke Krimea sebelum tahun baru dan invasi Rusia akan berakhir pada musim semi.

Pejabat Ukraina, wakil menteri pertahanan Volodymyr Havrylov, juga mengatakan negaranya tidak akan melakukan pembicaraan damai dengan Rusia sampai tentara Putin keluar dari setiap jengkal Ukraina.

Havrylov mengatakan selama kunjungan ke Inggris bahwa peristiwa 'angsa hitam' yang tak terduga di Moskow, seperti penggulingan rezim Putin, akan mengeraskan tekad Ukraina dan mempercepat akhir perang.

“Rusia hanya tertarik untuk menghentikan perang ini untuk berkumpul kembali, untuk membawa lebih banyak orang dari Ukraina. Itulah mimpinya. Itu sebabnya kami tidak punya hak untuk berhenti. Kita harus maju,” tuturnya.

Baca Juga: Daftar Nama Maskot Piala Dunia dari Masa ke Masa, Ada World Cup Willie hingga Laeeb

“Kita bisa melangkah di Krimea, misalnya, pada akhir Desember. Mungkin, mungkin. Tidak dikecualikan bahwa memang demikian,” ia menambahkan, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Mantan mayor jenderal itu menambahkan, konflik bisa jadi sudah memasuki bulan-bulan terakhirnya.

“Tentu saja, perang akan memakan waktu. Tapi perasaanku adalah pada akhir musim semi, perang ini akan berakhir,” ujarnya.

Krimea dianeksasi oleh Rusia delapan tahun lalu sebagai bagian dari upaya awal Putin untuk merebut sebagian besar wilayah timur Ukraina, termasuk wilayah Luhansk dan Donetsk yang dikuasai Rusia.

Baca Juga: Cek BLT BBM dan PKH yang akan Cair di Periode November 2022 Melalui HP, Begini Caranya

Referendum palsu di semenanjung Laut Hitam, yang dinilai memiliki pangkalan angkatan lautnya, melihat 97 persen pemilih mendukung bergabung dengan Rusia, dengan jumlah pemilih yang seharusnya 83 persen.

Ketika Ukraina memilih kemerdekaan dari Rusia pada tahun 1991, 92 persen pemilih mendukung tindakan tersebut. Di Krimea, angka itu 54 persen 'Ya', 37 persen 'Tidak'.

Menteri Havrylov juga memperkirakan peristiwa 'angsa hitam' seperti jatuhnya Putin dapat mempercepat kematian pasukan Rusia dan mempercepat kemenangan Ukraina.

"Saya pikir Rusia dapat menghadapi angsa hitam di negara mereka, di dalam Rusia dan dapat memberikan kontribusi bagi keberhasilan kami dengan Krimea," katanya.

Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Televisi Sedunia 2022 yang Unik dan Lucu, Bagikan di Media Sosial Sekarang!

Havrylov menambahkan bahwa kemungkinan serangan nuklir tetap tidak mungkin terjadi, tetapi menambahkan bahwa Kyiv sedang mempersiapkan segala kemungkinan.

“Untuk semua orang itu akan adil, tetapi serangan nuklir bukanlah ancaman yang akan menghentikan kita melanjutkan perang kita.

“Ada keputusan di dalam masyarakat di Ukraina yang akan kita lakukan sampai akhir,” tandasnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler