PR DEPOK – Serangan rudal Rusia telah melumpuhkan hampir setengah dari sistem energi Ukraina, menurut pemerintah negara itu.
Pihak berwenang di ibu kota Ukraina, Kyiv, memperingatkan bahwa kota itu dapat menghadapi penutupan total jaringan listrik saat musim dingin tiba.
“Sayangnya Rusia terus melakukan serangan rudal terhadap infrastruktur sipil dan kritis Ukraina. Hampir setengah dari sistem energi kita dinonaktifkan,” kata Perdana Menteri Denys Shmyhal dalam konferensi pers bersama dengan Valdis Dombrovskis, wakil presiden di Komisi Eropa.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan sekitar 10 juta orang tanpa listrik di negara tersebut.
Baca Juga: Update Covid-19 Dunia Sabtu, 19 November 2022: Amerika Tembus 100 Juta, Indonesia Siap WFH
Dia mengatakan pihak berwenang di beberapa daerah memerintahkan pemadaman darurat paksa.
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, operator jaringan nasional Ukraina Ukrenergo mengatakan Rusia telah meluncurkan enam serangan rudal berskala besar terhadap infrastruktur energi Ukraina antara 10 Oktober dan 15 November.
Rusia telah melakukan serangan signifikan di seluruh Ukraina setelah jembatan utama yang menghubungkan Semenanjung Krimea rusak sebagian akibat ledakan pada Oktober. Moskow menyalahkan Kyiv atas serangan itu, tuduhan yang dibantah Ukraina.
Dengan suhu turun hingga serendah nol derajat dan Kyiv turun salju, para pejabat bekerja untuk memulihkan listrik secara nasional setelah beberapa pemboman terhadap infrastruktur sipil Ukraina.