Jejak Karier PM Baru Malaysia Anwar Ibrahim, Mantan Koruptor hingga Terlibat Kasus Tak Terduga

25 November 2022, 11:39 WIB
Perdana Menteri Malaysia yang baru diangkat Anwar Ibrahim. /Reuters/

PR DEPOK – Anwar Ibrahim kini resmi dilantik sebagai Perdana Menteri yang baru di negara Malaysia.

Perjalanan karier politik Anwar Ibrahim yang begitu panjang, bergelombang dan berliku bahkan sempat mengantarkan dirinya ke penjara 10 tahun dengan tuduhan kasus sodomi dan korupsi.

Anwar Ibrahim telah merasakan kemenangan dan kekalahan politik serta memimpin protes jalanan untuk reformasi demokrasi dan menyatukan koalisi oposisi multi etnis saat berada di balik jeruji besi.

Baca Juga: Anwar ibrahim Resmi Jadi Perdana Menteri Baru Malaysia

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari The Guardian, Anwar Ibrahim lahir pada Agustus 1947.

Dia berasal dari keluarga politik, dimana ayahnya, Ibrahim Abdul Rahman, adalah mantan anggota parlemen dan ibunya, Che Yan Hussein, adalah seorang organisator politik di negara bagian utara Penang, yang saat itu merupakan bagian dari Kerajaan Inggris.

Seorang aktivis pemuda penggerak selama masa kuliahnya, Anwar Ibrahim telah berbicara tentang kekagumannya pada pahlawan revolusioner Filipina José Rizal, menggambarkannya sebagai “pria renaisans Asia sejati”.

Karier politik Anwar Ibrahim bermula dari gerakan pemuda Islam Malaysia, Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM).

Baca Juga: Raja Malaysia Abdullah Sultan Ahmad Shah Bakal Tunjuk Perdana Menteri Pilihannya

Pada tahun 1982, Anwar Ibrahim direkrut ke dalam Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai yang saat itu tengah mendominasi politik Malaysia selama 60 tahun.

Kariernya sudah meningkat sejak jadi politisi muda, ia dikenal ramah tamah yang kemudian menjadi menteri keuangan lalu selanjutnya menjadi wakil perdana menteri pada awal 1990-an di bawah perdana menteri saat itu, Mahathir Mohamad.

Selama masa jabatan Mahathir, Anwar Ibrahim berperan penting dalam tanggapan Malaysia terhadap krisis keuangan Asia 1997.

Baca Juga: Ditembak di Kaki Saat Memimpin Demonstrasi, Begini Kondisi Mantan PM Pakistan Imran Khan

Hubungan anak didik dengan mentor rusak karena ekonomi dan Mahathir mencopotnya dari posisinya sebagai wakil perdana menteri pada tahun 1998.

Beberapa pengamat mengatakan Anwar Ibrahim terlalu tidak sabar untuk menjadi perdana menteri, meremehkan pelindungnya.

Anwar Ibrahim kemudian memimpin protes publik terhadap koalisi Barisan Nasional (Front Nasional) dengan melakukan gerakan untuk perubahan, yang dinamai Reformasi.

Baca Juga: Bantah Terlibat dalam Upaya Pembunuhan Imran Khan, PM Pakistan: Saya akan Berhenti dari Politik Jika Benar

Pada 1999 Anwar Ibrahim mendapat tuduhan sodomi dan korupsi, namun tuduhan itu selalu dibantahnya.

Anwar Ibrahim kemudian dijatuhi hukuman enam tahun penjara karena korupsi, dengan hukuman penjara sembilan tahun ditambahkan untuk tuduhan sodomi pada tahun berikutnya.

Banyak yang mengkritik atas hukuman yang diberikan kepada Anwar Ibrahim karena dianggap dibuat-buat dan bermotif politik.

Anwar Ibrahim dibebaskan pada akhir 2004 setelah hukumannya dibatalkan, dan mengambil jeda singkat dari politik untuk masuk ke dunia akademis.

Baca Juga: Kemlu China Sebut Xi Jinping Tidak Mengkritik Justin Trudeau saat Pertemuan di KTT G20

Namun dia kembali lagi ke dunia politik untuk memimpin koalisi oposisi dalam pemilihan umum 2013 setelah itu dia dipenjara pada tahun 2015 atas tuduhan sodomi baru yang dibuat pada tahun 2008.

Dia diberi pengampunan kerajaan pada tahun 2018, dan klaim tersebut juga dikutuk karena bernuansa politik.

Anwar Ibrahim akhirnya kembali ke parlemen beberapa bulan kemudian dalam pemilihan sela.

Pada 2016, Mahathir yang telah berusia 92 tahun mengejutkan negara ketika dia memutuskan untuk mencalonkan diri lagi sebagai Perdana Menteri.

Baca Juga: Kim Keon Hee, Istri Presiden Korea Selatan Hadir di G20 Bali Jadi Sorotan, Begini Komentar Netizen

Hal itu menyebabkan rekonsiliasi lain yang tak terduga dan lebih bergolak antara Anwar Ibrahim dan Mahathir dalam upaya untuk menggulingkan perdana menteri saat itu, Najib Razak, yang terkait dengan skandal miliaran dolar di dana negara 1MDB.

Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad mencetak kemenangan bersejarah melawan UMNO dan Najib, yang kini menjalani hukuman penjara 12 tahun karena tuduhan korupsi.

Mahathir menjadi perdana menteri untuk kedua kalinya, dengan kesepakatan untuk menyerahkan jabatan perdana menteri kepada Anwar Ibrahim nantinya.

Baca Juga: Siapa Johanis Tanak? Ini Profil dan Rekam Jejak Wakil Ketua KPK yang Baru

Namun Mahathir tidak pernah memenuhi janjinya, dan aliansi mereka runtuh setelah 22 bulan.

Anwar Ibrahim merasa ada keinginan kuat rakyat untuk perubahan dan melihat kemajuan Malaysia ke arah yang baru.

Kini setelah dilantik pada Kamis, 24 November 2022, Anwar Ibrahim akhirnya akan menentukan arah dari keinginan seluruh rakyat Malaysia kedepannya.***

 

Editor: Rahmi Nurfajriani

Tags

Terkini

Terpopuler