Usai Melarang Kuliah, Kini Taliban Perintahkan LSM di Afghanistan untuk Pecat Semua Karyawan Perempuan

25 Desember 2022, 12:21 WIB
Ilustrasi para wanita di Afghanistan - Taliban kini memerintahkan semua karyawan perempuan yang bekerja di LSM di Afghanistan untuk dipecat. /Ali Khara

PR DEPOK – Penguasa Afghanistan, Taliban, memerintahkan semua LSM nasional dan internasional untuk menghentikan karyawan perempuan mereka bekerja.

Perintah itu dikeluarkan Taliban setelah apa yang disebutnya keluhan serius tentang aturan berpakaian, menurut Kementerian Ekonomi Aghanistan.

Perintah tersebut mengancam akan menangguhkan izin operasi LSM yang gagal melaksanakan arahan tersebut, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.

Pembatasan terbaru datang kurang dari seminggu setelah otoritas Taliban melarang perempuan kuliah, memicu kemarahan global dan protes di beberapa kota Afghanistan.

Baca Juga: Syarat dan Cara Daftar DTKS Kemensos Online, Dapatkan Bansos PKH, BPNT, PBI, hingga BLT BBM

Meskipun Taliban telah menjanjikan bentuk pemerintahan yang lebih lunak ketika mereka kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu, mereka malah memberlakukan pembatasan keras terhadap perempuan.

“Ada keluhan serius mengenai ketidakpatuhan terhadap jilbab Islam dan aturan dan peraturan lain yang berkaitan dengan pekerjaan perempuan di organisasi nasional dan internasional,” kata pemberitahuan yang dikirim ke semua LSM.

"Kementerian Ekonomi menginstruksikan semua organisasi untuk menghentikan perempuan bekerja sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata pemberitahuan itu.

"Jika arahan di atas diabaikan, izin organisasi yang telah dikeluarkan oleh kementerian ini akan dibatalkan," tambahnya.

Baca Juga: Siap-siap Cairkan BLT Subsidi Gaji Rp600.000 pada 27 Desember 2022, Cek BSU dengan NIK

Dua LSM internasional mengkonfirmasi bahwa mereka telah menerima pemberitahuan tersebut.

"Kami menangguhkan semua kegiatan kami mulai hari Minggu," kata seorang pejabat tinggi di sebuah LSM internasional yang terlibat dalam pekerjaan kemanusiaan tanpa menyebut nama.

"Kami akan segera mengadakan pertemuan pejabat tinggi dari semua LSM untuk memutuskan bagaimana menangani masalah ini," tandasnya.

Baca Juga: Prediksi Skor Indonesia vs Brunei Darussalam Piala AFF 2022, Simak Preview dan Head to Head Kedua Tim

Belasan LSM nasional dan internasional terus bekerja di beberapa sektor di daerah terpencil Afghanistan, dan banyak dari karyawan mereka adalah perempuan.

Pejabat lain yang bekerja di sebuah LSM internasional yang terlibat dalam distribusi makanan mengatakan larangan itu merupakan pukulan besar bagi staf perempuan.

"Kami memiliki sebagian besar staf wanita untuk menangani masalah bantuan kemanusiaan wanita Afghanistan," kata pejabat itu.

"Bagaimana kita mengatasi kekhawatiran mereka sekarang?" tambahnya.

Baca Juga: Ramalan Januari hingga Desember Zodiak Aries 2023: Akan Mencapai Banyak Hal dalam Karier

Kelompok hak asasi Amnesty International mengatakan bahwa larangan itu adalah upaya menyedihkan untuk menghapus perempuan dari ruang politik, sosial dan ekonomi di Afghanistan.

Perintah tersebut merupakan serangan terbaru terhadap hak-hak perempuan di negara tersebut.

Sebelumnya, pihak berwenang melarang semua wanita kuliah, memicu kecaman dari Amerika Serikat, PBB, dan beberapa negara Muslim.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler