Ketahuan Menggunakan Logat Seoul, Pelajar Korea Utara Dikeluarkan dari Sekolah dan Dipaksa Bekerja

8 Januari 2023, 21:16 WIB
ILUSTRASI - Empat pelajar Korea Utara dikeluarkan dari sekolah dan harus bekerja di tambang batu bara karena menggunakan logat Korea Selatan. /Reuters

PR DEPOK – Empat siswa Korea Utara dilaporkan telah dikeluarkan dari sekolah dan dipaksa bekerja di tambang batu bara karena mereka terdengar seperti mendengarkan hiburan asing.

Kim Jong Un dikenal mengambil tindakan keras pada upaya membawa musik, film, atau acara televisi luar negeri, dengan penyelundup diyakini telah dibunuh.

Konten seperti “Squid Game” atau “Crash Landing on You” sering dibawa dari Korea Selatan ke USB flash drive.

Tetapi negara tertutup itu menindak hiburan impor setelah empat siswa ditangkap karena mereka menggunakan logat bahasa yang lebih lembut, khas orang-orang di Korea Selatan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius, Pisces, dan Capricorn 9 Januari 2023: Pemasukan Uang Melonjak, Cobalah Berinvestasi

Selain itu, mereka juga diklaim menggunakan bahasa dari Korea Selatan.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Mirror, para siswa telah dikirim untuk bekerja di tambang batu bara di wilayah Onsong dekat perbatasan dengan China.

Berbicara dalam logat Seoul dipandang trendi bagi pemuda Korea Utara, tetapi bagi rezim itu dianggap kontra revolusioner.

Baca Juga: PKH 2023 Mulai Cair Januari? Pastikan Syarat Ini Terpenuhi untuk Dapat Bantuan hingga Rp750.000

"Fenomena penggunaan 'aksen boneka' didefinisikan oleh Komite Pusat sebagai tindakan bersimpati yang tak termaafkan dengan plot musuh untuk menyusup ke ideologi dan budaya borjuis," kata seorang penduduk provinsi Hamgyong Utara.

Pihak berwenang Korea Utara memperkuat pendirian mereka, karena dulu permintaan maaf tertulis dari orang yang tertangkap menyatakan bahwa mereka tidak akan menggunakan logat itu lagi sudah cukup.

Tapi sekarang seorang warga mengatakan bahwa negara Korea Utara telah memerintahkan tindakan balasan yang kuat, mengatakan bahwa fenomena penggunaan logat Korea Selatan adalah kejahatan kontrarevolusioner yang dapat menghancurkan urusan dalam negeri.

Baca Juga: Buruan Daftar DTKS Kemensos 2023 Online Lewat Aplikasi Ini, BPNT hingga PKH Siap Cair!

Keempat siswa tersebut ditangkap pada bulan Desember menggunakan istilah Korea Selatan dengan salah satunya terdengar di ruang tunggu kereta api oleh petugas penegak hukum menggunakan kata yang diterjemahkan sebagai "sayang" dalam logat Korea Selatan.

Para siswa diperintahkan untuk bekerja di tambang batu bara setelah kasus tersebut dibawa ke komite Partai Buruh Korea provinsi.

Bulan lalu terungkap dua remaja dibunuh karena menonton film Korea Selatan.

Kedua anak laki-laki, berusia antara 16 dan 17 tahun, dieksekusi di depan penduduk setempat yang ketakutan di sebuah lapangan terbang di Hyesan.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler