Peternakan di Spanyol Alami Lonjakan Wabah Flu Burung, Para Ilmuwan Ungkap Kekhawatiran Ini

21 Januari 2023, 13:48 WIB
Para ilmuwan mengungkapkan kekhawatiran mereka usai peternakan di Spanyol mengalami lonjakan wabah flu burung. //Bohdanchreptak/pixabay.com

PR DEPOK – Ketakutan akan pandemi flu burung yang berpotensi merusak meningkat hari ini, setelah adanya wabah yang mengkhawatirkan di kalangan cerpelai.

Ahli virologi top dari seluruh dunia membunyikan alarm setelah tes memastikan bahwa jenis H5N1 menyebar di antara mamalia.

Ini meningkatkan kemungkinan bahwa patogen dapat memperoleh mutasi yang memungkinkannya menyebar lebih mudah di antara manusia.

Seorang ilmuwan pelacak virus menggambarkan galur H5N1, yang terdeteksi di Spanyol, serupa dengan yang sengaja direkayasa untuk menginfeksi manusia dengan lebih baik dalam eksperimen laboratorium yang kontroversial.

Baca Juga: Buka Suara Soal Tuntutan 12 Tahun Penjara untuk Bharada E, Kejagung Sebut Sudah Sesuai dan Tak akan Direvisi

Profesor Rupert Beale, pakar imunologi di Francis Crick Institute yang terkenal di dunia di London, mengatakan bahwa seharusnya dunia sudah memiliki rencana darurat vaksin, seperti dilutip PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Dan Profesor Isabella Eckerle, seorang ahli virologi di Pusat Penyakit Viral yang Muncul di Universitas Jenewa, menyebut temuan itu sangat mengkhawatirkan.

Pakar lain memperingatkan bahwa wabah di antara cerpelai dapat menyebabkan peristiwa rekombinasi, ketika dua virus mengganti materi genetik untuk membuat hibrida baru.

Proses serupa diperkirakan telah menyebabkan krisis flu babi global tahun 2009 yang menginfeksi jutaan orang di seluruh planet.

Baca Juga: 13 Link Twibbon untuk Hari Raya Imlek 2023, Unik dan Cocok untuk Sosmed

Fenomena biologis yang sama juga terlihat selama pandemi Covid, seperti yang disebut Deltacron yakni kombinasi ulang Delta dan Omicron, yang pertama kali terdeteksi di Prancis Februari lalu.

Selama beberapa dekade, para ilmuwan telah memperingatkan bahwa flu burung adalah pesaing yang paling mungkin memicu pandemi berikutnya.

Para ahli mengatakan ini karena ancaman rekombinasi, dengan tingginya tingkat galur flu manusia meningkatkan risiko manusia menjadi koinfeksi dengan flu burung.

Hal itu bisa menyebabkan strain flu burung yang mematikan bergabung dengan flu musiman yang menular.

Baca Juga: Puan Maharani: Hari Raya Imlek 2023 Bisa Jadi Momentum untuk Menjaga Persatuan

Wabah cerpelai terjadi di sebuah peternakan di Galicia, barat laut Spanyol, pada bulan Oktober yang menampung 52.000 hewan.

Usai lonjakan tiba-tiba, empat persen mati dalam satu minggu selama wabah, yang dinyatakan berakhir pada pertengahan November.

Dokter hewan peternakan menyeka cerpelai dan sampel dianalisis di laboratorium Pemerintah, di mana hewan itu dinyatakan positif H5N1.

Penemuan itu menyebabkan semua hewan dimusnahkan, pekerja peternakan diisolasi selama 10 hari dan meningkatkan langkah-langkah keamanan di peternakan di seluruh negeri.

Baca Juga: Simak Tugas, Wewenang dan Kewajiban PPS atau Panitia Pemungutan Suara pada Pemilu 2024

Ini termasuk mengenakan masker wajah dan baju terusan sekali pakai dan mandi sebelum meninggalkan tempat.

Analisis sampel yang diambil menunjukkan bahwa virus tersebut telah memperoleh belasan mutase, sebagian besar tidak pernah atau jarang terlihat sebelumnya pada jenis flu burung.

Satu sebelumnya terlihat pada virus di balik pandemi flu babi global 2009.

Para ilmuwan yang menyelidiki sampel percaya itu dipicu oleh wabah H5N1 di antara burung laut di provinsi terdekat.

Baca Juga: Libur dan Cuti Bersama Imlek 2023, Kawasan Puncak Bogor Diberlakukan Ganjil Genap Selama 4 Hari

Laporan tersebut, dari para ahli di Kementerian Pertanian, Perikanan dan Pangan Spanyol, bersama dengan beberapa dari Penasihat Urusan Pedesaan, menyatakan bahwa ini adalah pertama kalinya H5N1 menyebar di antara cerpelai di Eropa.

Mereka memperingatkan cerpelai dapat bertindak sebagai 'wadah pencampur potensial' untuk penularan H5N1 di antara burung, mamalia, dan manusia, seperti dengan menggabungkan kembali jenis tersebut dengan virus flu manusia, yang dapat menginfeksi manusia.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler