Di Tengah Pelaksanaan Ibadah Haji, 150 Teknisi Dilibatkan dalam Pergantian Kain Hitam Penutup Ka'bah

30 Juli 2020, 10:28 WIB
Pergantian kain kiswah Ka'bah yang melibatkan 150 teknisi pada Rabu, 29 Juli 2020. /Arab News

PR DEPOK - Di tengah pelaksanaan ibadah haji yang telah dimulai rangkaiannya sejak Rabu, 29 Juli 2020, pengelola Ka'bah di Masjidil Haram kembali membuat sejarah.

Kain Kiswah, penutup Ka'bah kembali diganti pada Rabu, 29 Juli 2020 setelah serangkaian ibadah tawaf di Masjidil Haram.

Dikutip dari Arab News oleh Pikiranrakyat-depok.com, Lebih dari 150 teknisi dan pabrik dilibatkan untuk mengganti Kiswah (kain hitam) Ka'bah dengan yang baru pada Rabu, 29 Juli 2020.

Baca Juga: Meski Nadiem Makarim Sudah Minta Maaf, Muhammadiyah dan NU Tetap Tolak Ikut Kembali POP 

Gubernur Makkah Pangeran Khalid Al-Faisal, atas nama Raja Salman, menyerahkan kiswah Ka'bah yang baru pekan lalu kepada pengurus senior Ka'bah, Saleh bin Zain Al-Abidin Al-Shaibi.

Kain ini diproduksi di Kompleks Raja Abdul Aziz untuk Kiswah Ka'bah di lingkungan Umm Al-Joud di Mekah. Itu terbuat dari sutra alami khusus yang dicelup dalam warna hitam dengan tinggi garmen 14 meter.

Pada sepertiga atasnya adalah ikat pinggang yang terdiri dari 16 keping persegi yang dikelilingi oleh kuadrat motif Islam. Sabuk ini memiliki lebar 95 sentimeter dan panjangnya 47 meter.

Kiswah terdiri dari empat bagian, masing-masing menutupi salah satu wajah Ka'bah yang mulia dan kelima tirai ditempatkan di pintunya.

Baca Juga: Dinilai Janggal, Paman yang Lempar Keponakannya dari Lantai 11 Apartemen Hingga Tewas Telah Bebas 

Pembuatan gorden adalah proses multitahap karena kain digabungkan dari empat sisi Kiswah. Potongan sabuk dan tirai kemudian ditambahkan sebagai persiapan untuk pemasangannya di atas Ka'bah.

 

Sejarah pengelolaan Ka'bah

Para pengasuh telah melindungi warisan bersejarah yang diberikan Tuhan dan didukung oleh Alquran dan Sunah.

Pengurus Ka'bah, Bani Shaiba, mendapat kehormatan memegang kunci-kunci Ka'bah selama 16 abad.

Sebelum Islam, keturunan Qusai bin Kilab bin Murrah merawat Ka'bah, yang keturunannya Bani Shaiba adalah pengasuh saat ini. Mereka adalah orang-orang yang dipercaya Nabi dengan pemberian kunci ke Ka'bah setelah penaklukan Mekah.

Baca Juga: Cek Fakta: Amien Rais Disebut Jadi Gelandangan Politik Usai Dipecat dari PAN 

Merawat Ka'bah adalah profesi lama, yang terdiri dari membuka, menutup, membersihkan, mencuci, membungkus, dan memperbaiki kain ini jika rusak.

Proses pencucian Kabah dilakukan dengan Zamzam dan air mawar. Keempat dindingnya diseka dan dicuci dengan air wangi dan doa dilakukan.

"Kakek kami, Qusai bin Kilab, yang juga kakek Nabi, bertanggung jawab atas pemeliharaan Ka'bah, yang menyerahkannya kepada putra sulungnya, Abd Al-Dar, yang pada gilirannya menyerahkannya kepada anak-anaknya," Anas Al-Shaibi, salah satu pengasuh Masjid al-Haram, mengatakan kepada Arab News.

Jumlah pengasuh Ka'bah yang telah menerima kehormatan merawat Ka'bah adalah 110.

Baca Juga: Sebut Kaya Nutrisi, Perempuan Ini Gunakan Darah Bekas Menstruasi untuk Masker Wajah agar Cantik

Sebelum pemeliharaan Ka'bah diwariskan melalui keluarga Bani Shaiba selama beberapa generasi hingga saat ini, tugas-tugas pengasuh terdiri dari membuka dan menutup pintu Ka'bah, mengawasi pakaiannya, memelihara apa yang perlu diperbaiki, dibangun atau dirakit, menggunakan dupa, selain untuk mencuci, membersihkan dan menjaga tempat suci Ibrahim.

Sekarang tugas juru kunci dibatasi untuk membuka dan menutup Ka'bah. Al-Shaibi juga dihubungi jika Ka'bah harus dibuka untuk kunjungan tamu Kerajaan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler