Faksi Militer Bertempur di Khartoum, WNA dari Berbagai Negara Dievakuasi dari Sudan

24 April 2023, 21:24 WIB
Ilustrasi bendera nasional Sudan - WNA dari banyak negara akhirnya dievakuasi dari Sudan di saat faksi militer melanjutkan pertempuran di ibu kota Khartoum. /Reuters/Umit Bekta/

PR DEPOK - Warga Negara Asing (WNA) dari berbagai negara bergegas dievakuasi dari Sudan ketika faksi-faksi militer yang bersaing saling bertempur di ibu kota Khartoum, di mana jutaan penduduk terperangkap di rumah mereka tanpa persediaan air dan makanan yang cukup.

Dilansir dari Al Jazeera oleh PikiranRakyat-Depok.Com, pemerintah luar negeri mulai mendaratkan pesawat dan mengatur konvoi untuk mengevakuasi warga negaranya saat orang-orang berusaha untuk melarikan diri dari kekacauan selama akhir pekan.

Pasukan khusus Amerika Serikat menggunakan helikopter MH-47 Chinook untuk membersihkan daerah di Khartoum yang dilanda pertempuran, yang berangkat dari pangkalan AS di Djibouti. Mereka hanya menghabiskan waktu satu jam di darat untuk mengevakuasi kurang dari 100 orang.

Rishi Sunak, Perdana Menteri Inggris, mengumumkan melalui Twitter pada hari Minggu bahwa anggota militer dari negaranya telah berhasil menyelesaikan evakuasi diplomat Inggris beserta keluarganya dari Sudan dengan cepat dan efektif.

Baca Juga: Lionel Messi Tiba di Barcelona, PSG Bersedia Lepaskan Megabintang Argentina

Pada hari yang sama, Jerman dan Perancis mengumumkan bahwa mereka juga sedang mengevakuasi warga negara mereka dan orang-orang dari negara lain yang terdampak konflik tersebut. Negara-negara Eropa lainnya, termasuk Italia, Belanda, dan Yunani, juga mengumumkan bahwa mereka tengah merencanakan upaya penyelamatan.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengumumkan bahwa sebuah pesawat Prancis membawa sekitar 100 orang dari berbagai negara telah mendarat di Djibouti. Penerbangan kedua dengan 100 orang lainnya berangkat pada hari Minggu malam.

Selain itu, sebuah konvoi kendaraan dan bus PBB terlihat meninggalkan Khartoum dan menuju ke timur ke Port Sudan di Laut Merah, yang berjarak sekitar 850 km (530 mil) melalui jalan darat. Konvoi tersebut membawa "warga negara dari seluruh dunia," menurut seorang pengungsi asal Sierra Leone.

Baca Juga: Kapan Jadwal PKH Tahap 2 2023 Dicairkan? Dana Rp750.000 untuk Nama Berikut

Pada Minggu pagi, Turki memulai operasi penyelamatan melalui jalan darat dari kota selatan Wad Madani. Namun, upaya ini ditunda dari satu lokasi di Khartoum setelah terjadi ledakan di dekat masjid yang sebelumnya ditunjuk sebagai tempat berkumpul, menurut pernyataan dari kedutaan Turki di Twitter.

Kementerian Pertahanan Italia mengatakan bahwa sebuah pesawat C-130 angkatan udara Italia yang membawa para pengungsi telah meninggalkan Khartoum dan mendarat di sebuah pangkalan udara di Djibouti pada Minggu malam.

Sementara itu, pesawat lain yang membawa duta besar Italia dan personel militer yang terlibat dalam evakuasi diharapkan tiba di Djibouti pada malam hari.

Baca Juga: Cek Ruas Jalan Tol Trans Jawa dan Sumatera yang Berikan Diskon Selama Arus Balik Lebaran 2023

Kementerian Luar Negeri melaporkan bahwa sekitar 100 orang telah dievakuasi dari Khartoum dengan pesawat militer Spanyol. Dari jumlah tersebut, lebih dari 30 orang adalah warga negara Spanyol dan sisanya berasal dari negara-negara seperti Portugal, Italia, Polandia, Irlandia, Meksiko, Venezuela, Kolombia, dan Argentina.

Sementara itu, pejabat di Yordania menyatakan bahwa empat pesawat telah mendarat di Bandara Militer Amman membawa 343 pengungsi Yordania dari Port Sudan.

MENA, kantor berita yang dikelola oleh pemerintah Mesir, melaporkan bahwa Mesir meminta lebih dari 10.000 warganya di Sudan untuk pergi ke kantor konsuler di Port Sudan dan Wadi Halfa di utara untuk evakuasi.

Baca Juga: Cara Cek Penerima Bansos Pangan 2023 secara Online Menggunakan HP, Akses Link Ini Dapatkan Beras 10 Kg

Pada hari Sabtu, Arab Saudi berhasil mengevakuasi 157 orang, yang terdiri dari 91 warga negara Saudi dan orang-orang dari negara lain. Televisi negara Saudi menampilkan konvoi besar kendaraan yang membawa para pengungsi dari Khartoum ke Port Sudan, di mana mereka kemudian diterbangkan ke pelabuhan Jeddah menggunakan kapal angkatan laut.

Negara-negara lain seperti Ghana, India, dan Libya juga mengumumkan upaya mereka untuk membawa pulang warga negara mereka, sementara Duta Besar Rusia untuk Sudan, Andrey Chernovol, memberitahu Al Jazeera bahwa hampir semua warga negara Rusia di Khartoum telah berhasil dievakuasi ke gedung kedutaan Rusia.

“Kami sedang mencari semua cara yang mungkin bisa dilakukan untuk mengevakuasi warga Rusia,” kata duta besar.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler