Serangan Udara Rusia Hantam Kyiv dan Kota-Kota Ukraina Lainnya

21 Juni 2023, 06:22 WIB
Serangan udara Rusia hantam Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya. /REUTERS/Gleb Garanich

PR DEPOK - Selasa, 20 Juni 2023, Rusia menyerang sasaran militer dan infrastruktur di ibu kota Ukraina, Kyiv. Selain ibu kota Ukraina itu, Rusia juga menyerang seluruh bagian lain dari negara itu, termasuk wilayah barat yang jauh dari garis depat. Hal tersebut dibenarkan oleh para pejabat Ukraina yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com pada laman berita Reuters.

 

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, bahwa pasukan Rusia telah memukul dan menghancurkan delapan gedung amunisi di seluruh Ukraina dalam 24 jam terakhir. Selain itu, Rusia juga telah menangkis serangan Ukraina di tiga arah yang berbeda.

Selain Rusia menyerang Kyiv, pada hari Selasa, 20 Juni 2023, pasukan Ukraina juga telah menyerang kota Nova Kakhovka yang dikuasai Rusia yang terdapat di wilayah Kherson Selatan dengan drone. Seranga itu mengakibatkantiga warga sipil terluka. Hal tersebut terdapat di dalam laporan kantor berita TASS, mengutip pihak berwenang setempat yang ditunjuk Rusia.

Serangan Rusia terhadap Kyiv dapat terjadi karena perhatian difokuskan pada tindakan Ukraina terhadap posisi pertahanan Rusia di selatan dan timur wilayah pendudukan. Hal itu menjadi tahap awal serangan balasan dari Ukraina yang berusaha mendorong pasukan Presiden Vladimir Putin kembali dari wilayah yang direbut sejak invasi Ukraina pada Februari 2022.

Baca Juga: 5 Bakso Favorit di Bangkalan Madura yang Rasa Bintang 5 Harga Merakyat, Wajib Dicoba dan Dicicipi!

Kyiv mengatakan, telah merebut kembali 113 km persegi (44 mil persegi) tanah dari pasukan Rusia. Tetapi serangan terbaru yang terjadi, menunjukkan bahwa Rusia mampu mengobarkan perang di luar garis depan selatan dan timur.

Kantor Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan, drone yang mereka kirim berhasil menyerang wilayah Kyiv dalam beberapa gelombang, dengan peringatan udara yang berlangsung selama lebih dari empat jam.

Beberapa bangunan komersial dan administrasi serta beberapa rumah pribadi mengalami rusak, seperti yang dikatakan pejabat Ukraina. Namun, tidak disebutkan adanya korban dalam serangan udara tersebut.

Ukraina mengatakan telah menembak jatuh 32 dari 35 drone Shahed buatan Iran yang ditembakkan dari wilayah Bryansk Rusia dan Laut Azov.

Baca Juga: Terbaik! Kunjungi 5 Warung Bakso Terfavorit di Sampang Madura yang Bikin Ngiler dan Jatuh Cinta

"Tetapi sebuah 'fasilitas yang sangat penting' dihantam di Lviv, jauh dari garis depan dan sekitar 70 km (43 mil) dari perbatasan dengan Polandia," ujar Gubernur Daerah Maksym Kozytskiy mengungkapkan. Namun, dia tidak memberikan rincian lainnya.

Angkatan udara Ukraina mengatakan, bahwa pertahanan udara Ukraina telah beraksi di sebagian besar wilayah.

"Namun, arah utama serangan drone Iran itu adalah wilayah Kyiv. Lebih dari dua lusin Drone Shahed dihancurkan di sini," ujar Pertahanan Udara Ukraina di Telegram.

Kementerian Energi mengatakan, puing-puing dari drone yang jatuh telah merusak saluran listrik di wilayah Kyiv dan juga wilayah Mykolaiv di Selatan. Hal tersebut juga mengakibatka aliran listrik terputus untuk ratusan penduduk.

Baca Juga: Syahnaz Dituding Selingkuh dengan Rendy Kjarnaet, sang Istri Umbar Bukti Chat Mesra

Angkatan Udara Ukraina juga mengatakan bahwa Rusia juga menyerang kota industri di wilayah tenggara, Zaporizhzhia dengan rudal Iskander dan S-300.

"Rusia telah menargetkan infrastruktur telekomunikasi dan lahan pertanian serta properti pertanian," kata Yuriy Malashko selaku Kepala Administrasi Militer Wilayah Zaporizhzhia.

Militer Ukraina juga mengatakan, bahwa Rusia telah menembakkan tujuh rudal ke Wilayah Zaporizhzhia.

Sampai dengan tulisan ini dibuat, belum ada yang bisa memverifikasi laporan tersebut secara independen.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio, dan Sagitarius, Rabu, 21 Juni 2023: Bersiap untuk Kabar Baik dan Keberuntungan

Penyerangan Rusia terhadap Kyiv ini dapat terjadi, sebab Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah mencoba menyerang kota timur Donetsk yang dikuasai Rusia. Selain itu, Ukraina juga mencoba menyerang wilayah di daerah selatan yang dikuasai Rusia, seperti wilayah Zaporizhzhia selatan tetapi pada penyeranyan tersebut, Ukraina berhasil dipukul mundur.

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan, Moskow memiliki informasi bahwa Ukraina berencana menyerang Krimea yang dikuasai Rusia dengan rudal jarak jauh AS dan Inggris.

Rusia telah mencaplok Semenanjung Krimea di Laut Hitam dari Ukraina pada tahun 2014. Tetapi Menteri Pertahanan Rusia, menganggapnya berada di luar ruang lingkup dari aktivitas "operasi militer khusus" yang berfokus pada Ukraina timur dan selatan.

"Penggunaan rudal ini di luar zona operasi militer khusus kami, yang berarti bahwa Amerika Serikat dan Inggris akan sepenuhnya terseret ke dalam konflik dan akan memerlukan serangan langsung terhadap pusat pengambilan keputusan di Ukraina," kata Shoigu dalam pertemuan pejabat militer.

Baca Juga: Rekomendasi 6 Warung Bakso Enak di Klaten, Harga Murah Kualitas Gak Murahan

Shoigu juga mengatakan bahwa angkatan bersenjata Ukraina telah melakukan 263 serangan terhadap posisi pasukan Rusia sejak 4 Juni 2023. Hal itu merujuk pada apa yang Moskow anggap sebagai awal serangan balasan Ukraina.

“Berkat tindakan cerdas dan tanpa pamrih dari unit kami, semuanya telah berhasil dipukul mundur, musuh belum mencapai tujuannya,” kata Shoigu.

Di sisi lain, Ukraina mengatakan telah merebut kembali delapan desa pada tahap awal serangan balasannya.

Sementara itu, Kremlin mengatakan hanya melihat sedikit peluang pembicaraan damai dengan Ukraina. Hal itu terjadi, karena sikap Kyiv yang menuntut penarikan total pasukan Rusia dari Ukraina sebelum perdamaian apa pun, terlepas dari upaya misi mediasi yang dilakukan oleh para pemimpin Afrika.

Baca Juga: Mantap Jiwa! 5 Tempat Mie Ayam Banyak Dicari di Garut, Catat Jam Bukanya Berikut

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus", untuk membasmi ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh pengejaran integrasi Kyiv dengan Barat. Pendukung Kyiv dan Barat mengatakan Rusia mengobarkan perang penaklukan tanpa alasan.

"Putin mengadakan pembicaraan 'sangat produktif' dengan para pemimpin Afrika pada Sabtu, 17 Juni 2023 dan tetap terbuka untuk dialog dan kontak mengenai Ukraina," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov yang dikutip dari Reuters.

Tetapi Peskov mengatakan kepada wartawan, bahwa apa yang dia sebut sejarah posisi Kyiv berarti "orang hampir tidak dapat berbicara tentang dasar yang stabil" untuk negosiasi perdamaian.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler