Presiden Emmanuel Macron Sebut Demonstran Kerusuhan di Prancis dari Kalangan Remaja

1 Juli 2023, 15:17 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyebut bahwa demonstran dalam kerusuhan di Prancis berasal dari kalangan remaja. /REUTERS/Sarah Meyssonnier

PR DEPOK - Aksi unjuk rasa di Prancis pasca polisi tembak mati remaja berusia 17 tahun memanas hingga kini. Menurut Presiden Emmanuel Macron, para demonstran terdiri dari kalangan remaja dengan usia 14 hingga 18 tahun.

Presiden Emmanuel Macron, mengutuk keras kerusuhan yang terjadi di Prancis. Dirinya mengimbau para orang tua untuk menetribkan anak remajanya agar tidak mengikuti aksi unjuk rasa.

Sebelumnya, para demonstran dikabarkan melakukan kerusuhan di kota-kota besar Prancis. Pihak kepolisian setempat melaporkan, adanya tindakan brikade jalan, pembakaran mobil dan bank, serta penjarahan toko yang dilakukan para pengunjuk rasa.

Menurut Emmanuel Macron, peran orang tua merupakan tanggung jawab penting guna mencegah anaknya melalukan unjuk rasa yang berlebihan.

Baca Juga: Lirik Lagu Lovelorn yang Dinyanyikan Han Seungwoo

Sementara itu, Macron menjelaskan tugas negara bukan untuk menertibkan anak remaja tersebut. Melainkan peran orang tua menjadi pondasi utama.

"Ini tanggung jawab orang tua untuk menjaga mereka di rumah. Bukan tugas negara untuk bertindak menggantikan mereka," ujar Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Dikutip PikiranRakyat-Depok.com melalui Al Jazeera.

Para demonstran yang melalukan aksi unjuk rasa diduga memiliki jaringan terorganisir. Para remaja tersebut bahkan sangat bersemangat membela keadilan.

Baca Juga: Hasil Kualifikasi F1 Austria, Fernando Alonso Tetap Optimis

"Polisi mengatakan bahwa mereka tampaknya sangat terorganisir, sangat termotivasi," tuturnya.

Guna menghentikan kerusuhan di Prancis, Emmanuel Macron mengimbau perusahaan media untuk menghapus informasi berupa foto ataupun video bermuatan sensitif.

Macron menjelaskan peran media saat ini menjadi informasi penting yang digunakan para demonstran beberapa hari ini.

Baca Juga: Skuad Tim Persija Masih Belum Lengkap Jelang Laga Pedana, Ini Kata Presiden Klub

"Platform dan jaringan memainkan peran utama dalam peristiwa beberapa hari terakhir," jelasnya.

Lebih lanjut, peran media tersebut diduga sebagai wadah remaja untuk meniru suatu hal yang tidak baik untuk dicontoh.

Seperti halnya, beredar video penjarahan toko, brikade jalan, hingga pelemparan petasan ke pihak kepolisian saat mengamankan aksi unjuk rasa.

Baca Juga: Buruan Sebelum Sold Out! Konser Jakarta Fair 2 Juli Bakal Diisi Last Child dan Stand Here Alone

"Kami telah melihat mereka melalui Snapchat, TikTok, dan beberapa lainnya yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya kekerasan, tetapi ada juga bentuk peniruan kekerasan, yang bagi sebagian anak muda membuat mereka kehilangan kontak dengan kenyataan," ujarnya.

Kerusuhan di Prancis pecah pada Selasa, 27 Juni 2023 hingga saat ini. Para demonstran melakukan aksi unjuk rasa di beberapa lokasi seperti Marseille, Lyon, Pau, Toulouse, dan Lille, maupun sebagian kota Prancis.

Hingga saat ini, dikabarkan terdapat 875 orang ditangkap. Selain itu, 200 pihak kepolisian mengalami luka-luka.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler